Arus laut membawa sampah plastik ke pantai-pantai di Bali termasuk di Jimbaran. Turis China yang lagi liburan pun jadi kecewa karena pantai itu kotor.
Seperti diketahui, kawasan Pantai Jimbaran ini terkenal dengan pemandangan pasir putih, sunset plus hidangan seafood. Tak heran kawasan ini jadi salah satu favorit para turis asing yang piknik ke Bali.
Sayangnya, sampah-sampah plastik yang terdampar di bibir pantai mengganggu keindahan tersebut. Pantauan detikTravel di lokasi, mayoritas sampah tersebut berupa sampah plastik.
Sebagian pantai yang berbatasan dengan Pantai Kedonganan terlihat kotor dengan sampah plastik. Pihak restoran terlihat menutup pemandangan jorok itu dengan kain plastik sementara restoran lainnya memilih menugaskan karyawannya untuk bersih-bersih. Sementara, sebagian kawasan Pantai Jimbaran lainnya terlihat bersih dari sampah.
Di tengah sampah-sampah tersebut, terlihat kerumunan turis-turis asal China asyik bermain air. Sebagian di antara mereka terlihat asyik bermain pasir bersama anak-anak.
"Saya pikir pantai di Bali ini sangat indah, cantik seperti di foto-foto tapi ternyata sangat kotor. Saya pikir pantai ini harusnya bersih," kata turis asal Beijing bernama Yuanhaiwei ditemui di Pantai Jimbaran, Bali, Selasa (29/1/2019) petang kemarin.
Guru SD asal Beijing itu mengaku kecewa dengan kunjungannya ke Pantai Jimbaran tersebut karena kotor. Padahal menurutnya kawasan pantai itu tenang sehingga cocok untuk bermain bersama keponakan-keponakannya.
"Saya ingin makan ikan bersama keponakan saya, dengan pemandangan indah, tapi ini tidak sesuai ekspektasi kami," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan tur guide Yuanhaiwei, Virwu. Dia mengaku malu dengan pemandangan sampah plastik yang jorok tersebut.
"Saya sempat telepon kantor, kok Jimbaran begitu. Kita jadi bingung. Kita juga nggak bicara lagi," tuturnya.
Jika sudah kotor seperti itu, Virwu mengaku hanya bisa mencari-cari alasan agar para tamunya itu tak kecewa.
"Kita mau nggak mau alasan musim hujan banyak sampah terbawa sini, padahal sudah dibersihin. Ya, sebagian ada yang bawel ada yang nggak," ucap Virwu.
Permasalahan sampah ini tak hanya dialami di Pantai Jimbaran, tapi juga di Pantai Kuta hingga Pantai Petitenget. Bahkan saking banyaknya sampah, kawasan Pantai Kuta hingga Pantai Petitenget sempat ditutup bagi wisatawan yang mandi maupun surfing.
Kisah WN Thailand yang Jadi Tour Guide Berbahasa Indonesia
Tidak semua negara punya pemandu wisata berbahasa Indonesia. Tapi di Thailand, malah cukup banyak lho.
Thailand memang tidak terlalu jauh dari Indonesia untuk dijadikan destinasi wisata. Berdasarkan data yang dimiliki ATTA (Association od Thai Travel Agents), Indonesia jadi salah satu dari 15 sumber negara yang paling banyak mengunjungi Thailand per 20 Januari 2019.
Hal ini, rupanya ditanggapi serius oleh pelaku wisata Negeri Gajah Putih. Misalnya dari tour guide, yang sudah banyak berbahasa Indonesia. Saat detikTravel berkunjung ke Thailand pekan lalu dalam rangka d'Traveler of The Year 2018 bersama tiket.com, ditemani oleh seorang pemandu bernama Anda.
Anda mengenalkan diri pada saat bertemu kami dan rombongan pertama kali. Ia mengatakan, bahwa ia bisa berbahasa Indonesia.
"Nama saya Anda, tapi nama Thailand-nya Sobri. Terserah mau panggil yang mana. Saya lumayan bisa berbahasa Indonesia," katanya.
Anda mengatakan, ia 2 tahun belajar bahasa Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa kelancaran bahasa Indonesia-nya juga cukup baik.
"Saya 2 tahun belajar Bahasa Indonesia. Lumayan bisa ya, tetapi tidak semua, yang serius-serius belum bisa banyak," katanya.
Ia juga bercerita bahwa faktor dirinya lebih mudah berbahasa Indonesia adalah karena ia berasal dari Thailand Selatan yang berbatasan dengan Malaysia, Hat Yai. Wilayah ini berdekatan dengan Negeri Jiran di bagian Alor Star, Kedah.
"Saya asalnya dari Thailand Selatan. Sekarang tinggalnya 30 menit dari Bangkok," tambah Anda.
Uniknya, ia pun mengerti beberapa slang atau istilah tidak resmi. Misalnya saja, saat menjelaskan sebuah pusat perbelanjaan, ia memberikan gambaran tempat serupa seperti di Indonesia.
"Jadi nanti kita mau jalan-jalan belanja, di Platinum Mall, isinya baju-baju grosir di sana. Kalau di Indonesia, seperti Tanah Abang," ujar Anda.
Begitupun dengan merk yang jadi Top of Mind orang Indonesia. "Ini ada minuman, Aqua di belakang kursi ya (air mineral)," tambahnya