Traveler penyuka film Gibli pasti tak asing dengan nama Dogo Onsen. Jadi inspirasi film, onsen ini jadi tempat peristirahatan dewa yang punya mitos kesembuhan.
Kawasan Resor Dogo Onsen menjadi salah satu atraksi palinng tua di Jepang. Mata air panas ini sudah menjadi pemandian yang berumur lebih dari 3.000 tahun.
detikcom bersama Japan Airlines (JAL) dan Japan National Tourism Organization (JNTO) berkunjung ke Dogo Onsen di Prefektur Ehime beberapa waktu lalu. Kawasan ini sangat ramai saat malam tiba.
Selain berusia sangat tua, ada cerita menarik dari pemandian air panas ini. Berada di dekat pintu masuk sebelah kanan gedung utama, ada sebuah tugu kecil yang menarik perhatian. Rupanya dari sinilah awal sejarah Dogo Onsen bermula.
Sebuah batu yang diberi pagar pembatas di sisi gedung utama Dogo Onsen. Sedangkan di sisi pembatas terdapat kayu yang bertuliskan tentang batu tersebut. Tentu saja dalam huruf kanji Jepang.
Tak ada yang aneh dari batu tersebut, kecuali kamu perhatikan dengan lebih dekat. Di bagian atas batu, terdapat sebuah ceruk kecil.
Masyarakat setempat percaya bahwa ceruk di batu tersebut ada karena seorang dewa yang duduk di sana. Dewa tersebut bernama Tsukunahikonanonikoto.
Dalam cerita, tubuh dari Tsukunahikonanonikoto sangat kecil. Pada waktu itu, Tsukunahikonanonikoto sedang dalam perjalanan dan kelelahan.
Melihat sebuah batu, Tsukunahikonanonikoto duduk dan bersandar di batu tersebut. Dari bawah batu tersebut ada aliran air panas yang mengalir. Tsukunahikonanonikoto pun bersantai sambil menikmati aliran air panas yang keluar dari bawah batu.
Tak lama kemudian, Tsukunahikonanonikoto merasa bugar kembali. Sejak saat itu, aliran air tersebut menjadi populer sebagai pembawa kesembuhan. Inilah yang membuat banyak masyarakat datang ke Dogo Onsen.
Traveler yang mau meminta kesembuhan juga bisa melemparkan koin ke batu Tsukunahikonanonikoto. Kemudian, basuh batu tersebut dengan gayung dan air yang sudah disediakan.
Cara membasuhnya hanya satu kali. Kemudian sisakan sedikit air untuk membasuh gayung itu sendiri. Koin 5 JPY atau disebut go yen jadi uang yang paling sering dilemparkan, karena memiliki arti keberuntungan.
Traveler bisa percaya atau tidak dengan mitos ini. Tapi saat liburan ke Jepang, cobalah untuk main ke Dogo Onsen. Karena pemandian ini terbukti untuk melepaskan penat.
Berburu Foto Instagramable di Rel Kereta Jambu, Semarang
Liburan long weekend di Semarang bisa traveler manfaatkan untuk berburu foto Instagramable di rel kereta Jambu. Seru dan beda!
Bumi Palagan Ambarawa menyimpan banyak sejarah perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda. Dari segi fisik, berbagai bangunan peninggalan Belanda bersejarah yang dapat ditinjau antara lain benteng Port Willem I atau yang dikenal dengan nama Benteng Pendhem, Museum Kereta Api, Monumen Palagan Ambarawa hingga bangunan-bangunan lodji Rumah Belanda.
Dari sekian artefak sejarah yang ada di sekitaran Ambarawa, rel kereta api yang pernah berjaya di era kolonial sangat menarik untuk dikunjungi. Dahulu rel tersebut membentang dari Ambarawa hingga Jogjakarta.
detikcom mengunjungi rel yang berada di wilayah Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jumat (12/4/2019) pekan lalu. Dalam pantauan detiktravel, lokasi tersebut sangat menarik untuk dijadikan spot pengambilan foto.
Suasana alam yang hijau ditambah rel klasik yang bergaya rustic sangat menggoda untuk dijadikan latar berfoto. Selain itu, berada di tepi Jalan Penghubung Semarang Yogyakarta, rasanya tak sulit untuk sampai ke lokasi rel.
Keberadaan rel yang lebih tinggi dari jalan raya, cukup menarik untuk dijadikan lokasi beristirahat sejenak sembari menikmati suasan Jambu yang sejuk.
Secara fungsi, rel kuno itu menjadi jalur kereta Api Wisata dengan rute Ambarawa - Bedono. Jadwal perjalanan kereta wisata tidak berlangsung setiap hari, melainkan jika ada pesanan khusus dari calon wisatawan yang hendak menaiki kereta api yang masih menggunakan bahan bakar kayu jati.
Silakan berkunjung ke lokasi rel kereta, tetap waspada jika ada peringatan petugas jika ada kereta wisata. Begitu juga tentang kebersihan dan kelestarian rel harus tetap dijaga selama berkunjung di sini.