Senin, 03 Februari 2020

Halal Park Tegaskan Status Indonesia Sebagai Peringkat 1 GMTI

Indonesia memiliki destinasi wisata halal terbaru, yakni Halal Park yang berlokasi di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Destinasi yang diresmikan Presiden Joko Widodo ini kian mempertegas status Indonesia sebagai peringkat 1 Global Muslim Travel Index (GMTI).

Berdasarkan peringkat GMTI 2019, Indonesia berada di peringkat teratas dengan nilai 78 bersama Malaysia. Status ini menjadi lonjakan signifikan karena posisi Indonesia berada di urutan 2 dengan nilai 72,8 pada 2018.

"Alhamdulillah, perkembangan industri halal Indonesia berkembang pesat. Hal ini sangat bagus karena Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Kini Indonesia nomor 1 menurut GMTI 2019 dan capaian tersebut sangat bagus," ungkap Jokowi dalam keterangannya, Rabu (17/4/2019).

Diresmikannya destinasi Halal Park sekaligus menjadi embrio bagi Halal District yang juga akan dikembangkan di kawasan GBK. Nilai investasi yang disiapkan untuk mengembangkan destinasi Halal District mencapai Rp 250 miliar dengan luas area diperkirakan 21 ribu meter persegi.

"Halal Park ini menjadi embrio bagi pembangunan Halal District. Nilai investasi bagunannya sekitar Rp250 Miliar. Kawasan ini nantinya akan menjadi ekosistem baru bagi para pelaku ekonomi. Nantinya semua akan dikerjakan di sini," terang Jokowi.

Ada beragam produk yang akan di-display di Halal Park selain bisnis pariwisata, yakni fashion, makanan, minuman, pendidikan, dan lainnya. Destinasi ini sejalan dengan pergerakan positif wisatawan muslim dunia. Pada 2018, ada 140 juta orang wisatawan dunia yang bepergian. Spending online-nya pun sampai USD 35 miliar. Apalagi perkembangan wisatawan dunia diprediksi tumbuh 158 juta pada 2020.

"Hari ini (16/4) adalah sesuatu yang telah dimulai. Hal ini sesuai dengan jumlah wisatawan dunia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2020, diproyeksikan akan tumbuh maksimal. Angka 158 juta orang ini besar sekali," tegas Jokowi.

Kehadiran Halal Park dan dirintisnya Halal District menjadi sinyal positif bagi pariwisata Jakarta. Sebab, destinasi wisata halal memiliki pertumbuhan positif. Bersama Lombok, Aceh, dan Riau-Kepulauan Riau, Jakarta menjadi pilar utama penopang peringkat teratas Indonesia di dunia dengan total donasikan 59 point di tahun 2019 atau naik 3 angka dari total skor tahun sebelumnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun memberikan dua jempol atas berdirinya Halal Park. Menurutnya, destinasi ini akan memberikan dampak positif terhadap dunia pariwisata dan perekonomian Indonesia, khususnya Jakarta.

"Halal Park dan rencana pengembangan Halal District jadi warna baru bagi wisata halal di Indonesia. Destinasi ini akan memberikan impact sangat positif. Selain terhadap pergerakan arus masuk wisatawan dunia, destinasi ini juga menjadi motor ekonomi baru di Jakarta. Masyarakat akan semakin merasakan manfaat aktivitas pariwisata," papar Arief.

Penawaran fasilitas Jakarta pada wisatawan muslim semakin lengkap dengan beroperasinya Halal Park. Sebelumnya, Jakarta telah didukung aksesibilitas terbaik, yakni 2 bandara internasional dengan kapasitas 876.496 seat. Akses laut pun diperkuat dengan 1 pelabuhan internasional dan 10 local port, serta ada 53 rute bus. Dengan performa ini, Jakarta mendapatkan point GMTI optimal aksesibilitas 96 pada 2018.

Untuk lini environment versi GMTI, bandara di Jakarta dilewati 2,81 juta wisman. Menariknya lagi, slot wisman muslim mencapai 2 juta orang. Bandara juga dilengkapi WiFi dengan kecepatan tinggi. Untuk aspek environment, Jakarta mendapatkan total skor 65 pada 2018. Untuk aspek services, Jakarta memiliki 20 restoran halal bersertifikat, lalu ada 3683 self claimed. Jumlah masjidnya pun mencapai 7.795 bangunan.

Wisatawan muslim juga dijamin semakin nyaman di Jakarta. Aspek services optimal diberikan melalui 5 hotel syariah, lalu 5 diantaranya memiliki dapur bersertifikat halal. Bandaranya juga dilengkapi dengan 20 prayer room. Ada juga 20 situs heritage Islam, 11 event Islami, dan 19 Muslim Friendly Attraction.

"Jakarta adalah destinasi wisata halal terbaik. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya luar biasa. Semua sesuai dengan kaidah Islam. Silakan berkunjung ke Jakarta, lalu nikmati keramahan dan experience-nya. Apalagi, sekarang ada Halal Park yang baru diresmikan Presiden Jokowi. Komitmen Presiden Jokowi ini memang luar biasa dengan programnya dan programnya ini harus dilanjutkan," tutup Arief.

Jaring Turis Malaysia, Kemenpar Siapkan Weekend Market Cross Border

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Focus on Group Discussion (FGD) Co-Branding Cross Border di Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar). FGD ini membahas Weekend Market Cross Border yang ada di PLBN Aruk, Badau, dan Entikong.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung mengatakan Kemenpar akan melakukan promosi bersama pasar PLBN di Aruk, Badau, dan Entikong. Tujuannya untuk menjangkau target wisatawan mancanagera (wisman) melalui pintu perbatasan.

"Pasar-pasar di perbatasan sudah sustainable. Selain itu, program ini dapat menjaring pangsa pasar secara masif. Jumlahnya dapat mencapai 7.000 wisman setiap minggunya. Program ini terbilang murah meriah," ujar Adella dalam keterangan tertulis, Rabu (17/4/2019).

Adella menjelaskan dengan memanfaatkan pasar PLBN yang sudah ada, program ini menjadi pusat pemberdayaan masyarakat setempat. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkan pasar ini untuk berjualan dan menambah penghasilan.

Pasar perbatasan Entikong misalnya, nantinya akan terdiri dari pasar tradisional seluas 2.729 meter persegi dan pasar modern seluas 3.786 meter persegi. Pasar tradisional ini memiliki 52 kios, 48 lapak dan pusat makanan. Sementara total luas seluruh kawasan mencapai 37.068 meter persegi.

"Pasar modern akan diisi 30 unit gerai modern, 5 unit toko, lengkap dengan fasilitas ATM dan food court," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa adanya FGD cross border yang juga sudah digelar di beberapa daerah ditujukan dalam rangka mengejar target-target pemerintah dalam jumlah kunjungan wisata.

"Target pemerintah kita dari sektor pariwisata adalah 15% menghasilkan devisa negara, yakni Rp 240 triliun. Selain itu kontribusi kesempatan kerja sebesar 13 juta tenaga kerja dan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta. Pemerintah ingin juga daya saing kita berada di peringkat 30 di dunia," katanya.

FGD kali ini tidak hanya membahas Weekend Market Cross Border. Namun ada juga co-branding bus Damri dengan membungkus beberapa rute utama dengan branding Wonderful Indonesia.

Metode ini dianggap berpotensi mempengaruhi pasar karena dengan cara ini diyakini akan semakin mendekatkan target wisman dengan berbagai destinasi dan program di perbatasan. Apalagi rute yang dipilih adalah rute strategis, yakni rute Pontianak-Kuching via Entikong dan rute Singkawang-Kuching via Aruk.

"Dengan promosi mobile akan menjangkau lebih banyak audience karena branding yang dilakukan akan terus bergerak. Selain itu juga mudah ditangkap audience tanpa mengganggu aktivitas," terang Adella.

Optimalisasi pasar wisman di kawasan perbatasan Malaysia oleh Kemenpar sangat realistis. Dengan target 2,9 juta wisman tentunya tidak akan tercapai jika hanya mengandalkan masuknya wisman Malaysia via jalur udara.

"Dengan total 2.915 penerbangan dari Malasia ke Indonesia di tahun 2019, efektifnya hanya dapat mencakup 1.871.744 wisatawan. Yang artinya kita masih kurang 1.028.256 wisman. Ini bisa kita optimalkan lewat border area. Karena Cross Border Tourism adalah cara berwisata yang dekat, murah, dan mudah," papar Adella.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengaku sudah melihat proses pembangunan pasar di PLBN Entikong yang sudah mencapai 90%. Ia akan membuat tim kecil yang fokus menggarap co-branding pasar cross border.

"Saya sudah lihat yang di PLBN Entikong. Bagus banget. Megah, mewah. Pertanyaan berikutnya, setelah ini mau ngapain? Yang paling memungkinkan membuat pasar berstandar internasional. Benchmark-nya Changi atau bandara Dubai. Bisa combine antara UMKM dan barang branded," jelas Arief.

Ia menambahkan program co-branding ini sekaligus mendukung program yang selama ini dilakukan seperti program Crossborder Event. Event ini merupakan program yang menciptakan kantung-kantung destinasi baru yang digerakkan melalui event.

"Yang pasti kita akan maksimalkan setiap kesempatan untuk mendulang wisman di perbatasan. Saya berkeyakinan bahwa hanya dengan cara yang tidak biasa, kita bisa mendapatkan hasil yang luar biasa. Dan cara yang tidak biasa itu adalah memaksimalkan border tourism," pungkasnya.