Sabtu, 01 Februari 2020

Cerita Senoa, Pulau Terluar Indonesia yang 'Hamil'

Menteri Susi Pudjiastuti terlihat sedang berada di Pulau Senoa. Berpasir putih dan laut biru, Senoa punya cerita lain tentang bentuk pulaunya yang 'hamil'.

Pulau Senoa berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Menjadi salah satu garda terdepan Indonesia, Pulau Senoa berbatasan langsung dengan Malaysia dan Laut Cina Selatan.

Berada di sebelah timur Pulau Bungurang (Natuna), Senoa tidak memiliki penghuni alias pulau kosong. Selain kosong, Pulau Senoa memiliki wajah yang unik.

Dikumpulkan detikcom, Rabu (24/4/2019) Pulau Senoa memiliki bentuk yang sedikit berbeda. Kalau dilihat dari kejauhan, pulau ini akan terlihat seperti seseorang yang sedang berbaring.

Bentuk kepala dan postur tubuh bisa terlihat. Bagian perut bahkan terlihat seperti orang yang sedang hamil. Itu mengapa Senoa disebut juga dengan Pulau Berbadan Dua atau Pulau Hamil.

Menurut kepercayaan masyarakat, pulau ini tidak begitu saja berbentuk seperti wanita hamil. Dahulu kala ada seorang raksasa yang hidup di sana. Sampai akhirnya raksasa ini mati namun dalam keadaan hamil.

Mitosnya, dari raksasa tersebutlah pulau ini terbentuk. Oleh sebab itu, Senoa memiliki bentuk yang unik, seperti wanita hamil.

Dibalik bentuknya yang unik, Senoa menawarkan keindahan alam yang mempesona. Begitu menginjakkan kaki di sini, traveler akan langsung disambut dengan sentuhan lembut laut.

Pasir putih yang membentang akan membuat kamu terkagum-kagum. Angin membelai lembut nyiur di tepi pantai. Kamu akan serasa di pulau pribadi.

Sebagai pulau kosong, kamu harus menyiapkan perlengkapan sendiri jiga ingin berlibur ke sini. Karena aktivitas seperti snorkeling, diving atau paddle board sangat disarankan di Pulau Senoa.

Barisan karang yang memukau tak akan membuatmu bosan. Deburan ombak tenang membuat kamu bisa bersantai sambil main paddle board seperti yang pernah dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti. Tapi bawa semua perlengkapannya sendiri ya traveler.

Menurut masyarakat setempat, Pulau Senoa juga dijadikan rumah bagi penyu-penyu yang ingin bertelur. Ini mungkin jadi salah satu alasan kenapa pulau ini tetap dibiarkan kosong. Sehingga penyu-penyu bisa nyaman untuk bertelur.

Pulau Senoa hanya menyediakan rumah pantai dan menara mercusuar. Walau kosong, namun wisatawan diharapkan untuk membawa kembali sampah plastik yang digunakan. Sehingga tak ada sampah yang masuk laut.

Cara ke sana:

Perjalanan menuju Pulau Senoa tidak telalu sulit, dari pusat Kota Ranai bisa langsung menuju ke Pelabuhan Sepampang. Di sana banyak terdapat kapal-kapal pompong yang siap disewa menuju Pulau Senoa dengan biaya kisaran 300-500 ribu rupiah (pp).

Selamat berlibur ya!

Orang Amerika Tidak Suka dengan Liburannya

Liburan ke berbagai tempat wisata, rasanya menyenangkan. Fakta membuktikan, orang Amerika Serikat justru tidak suka dengan liburannya. Mengapa?

Dirangkum dari media-media Internasional, Rabu (24/4/2019) sebuah aplikasi pembanding harga pesawat, Jet Cost melakukan survei kepada 4.000 orang AS mengenai liburan mereka. Hasilnya 2.000 lebih orang menyatakan tidak suka dengan liburannya.

Mengapa?

Sebabnya, banyak dari mereka yang mengaku liburannya tidak sesuai ekspetasi. Ada saja hotel yang fotonya bagus di internet, tapi kenyataannya malah hotel yang butut. Tempat wisata yang terlihat bagus di Google, tapi nyatanya biasa-biasa saja. Atau makanan yang terlihat enak di media sosial, tapi kok rasanya aneh.

Bahkan setelah liburan, orang-orang AS suka kepo atau bertanya perihal liburan temannya. Itu pun tidak disukai, karena mau tidak mau akhirnya berbohong dan mengatakan semua baik-baik saja.

Media sosial pun jadi ajang perlombaan untuk liburan. Masing-masing saling memposting hal menyenangkan atau mengedit foto seindah mungkin. Padahal, dalam hatinya justru sebal karena liburannya kok tidak sesuai yang diharapkan.

"Kini media sosial menjadi tekanan termasuk soal libuan. Hidup ini bukan kompetisi, apa yang dilakukan orang lain dan belum kamu lakukan, belum tentu kamu kurang dibanding mereka yang telah melakukannya," tulis pernyataan Jet Cost.

Bahkan dalam laporan lain di tahun 2018, setengah dari para pekerja di AS tidak mengambil liburan dalam setahun. Sebagian besar karena tidak punya uang dan takut pekerjaan malah menumpuk. Satu lagi, takut kalau akhirnya pergi liburan akan merasa tekanan karena harus membuatnya tampak luar biasa di dunia maya.

Kemarau Panjang, Kolam Pemandian di Aceh Kering Kerontang

Lokasi pemandian Mata Ie di Aceh Besar, Aceh kembali kering kerontang. Padahal dulunya tempat ini suasananya segar dan menyejukkan.

Keringnya kolam pemandian di Mata Ie Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Aceh sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Dari dua kolam besar, satu pun tidak ada air. Sementara aliran air yang bersumber dari dalam gua juga menjadi kering kerontang.

Tempat pemandian ini sebelumnya menjadi salah satu lokasi favorit warga Aceh Besar dan Banda Aceh untuk berwisata. Setiap akhir pekan, ramai wisatawan mandi di sana.

Selain sebagai tempat wisata, air di kolam tersebut juga diolah oleh PDAM untuk dialirkan ke rumah-rumah warga. Namun akibat kekeringan ini, tiga kecamatan di Aceh Besar ikut terdampak.

"Ini kali ketiga kondisi seperti ini. Hal ini sudah terjadi 3 tahun terakhir sejak 2017," kata Kabag Teknik dan Produksi PDAM Tirta Montala, Salman, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/4/2019).

Menurut Salman, kolam pemandian di Mata Ie terdapat sumber air dari pegunungan dan sungai bawah tanah. Aliran air sungai itu bersumber dari wilayah Lhoong, Aceh Besar.

Namun kekeringan diperkirakan terjadi karena di wilayah sumber air sudah memasuki musim tanam padi. Selain itu curah hujan di Aceh juga mulai berkurang sejak beberapa bulan terakhir.

"Dalam kondisi beberapa tahun terkahir siklus hujan tidak stabil. Tahun lalu bulan enam kekeringan tapi sekarang lebih cepat. Kita juga sudah koordinasi dengan BMKG ini karena kondisi alam yang tidak bisa kita prediksi lagi," beber Salman.

Untuk mengakali air bersih ke rumah warga, pihaknya melakukan sistem bergilir. Air disuplai dari wilayah Lambaro, Aceh Besar.

"Saat ini kita mencoba alternatif dari WTP Siron. Kondisi itu saat ini di Lamharo sendiri sudah full dari kapasitas terpasang. Kondisi sekarang yang bisa kita lakukan suplai bergiliran," ungkap Salman.

Cerita Senoa, Pulau Terluar Indonesia yang 'Hamil'

Menteri Susi Pudjiastuti terlihat sedang berada di Pulau Senoa. Berpasir putih dan laut biru, Senoa punya cerita lain tentang bentuk pulaunya yang 'hamil'.

Pulau Senoa berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Menjadi salah satu garda terdepan Indonesia, Pulau Senoa berbatasan langsung dengan Malaysia dan Laut Cina Selatan.

Berada di sebelah timur Pulau Bungurang (Natuna), Senoa tidak memiliki penghuni alias pulau kosong. Selain kosong, Pulau Senoa memiliki wajah yang unik.

Dikumpulkan detikcom, Rabu (24/4/2019) Pulau Senoa memiliki bentuk yang sedikit berbeda. Kalau dilihat dari kejauhan, pulau ini akan terlihat seperti seseorang yang sedang berbaring.

Bentuk kepala dan postur tubuh bisa terlihat. Bagian perut bahkan terlihat seperti orang yang sedang hamil. Itu mengapa Senoa disebut juga dengan Pulau Berbadan Dua atau Pulau Hamil.

Menurut kepercayaan masyarakat, pulau ini tidak begitu saja berbentuk seperti wanita hamil. Dahulu kala ada seorang raksasa yang hidup di sana. Sampai akhirnya raksasa ini mati namun dalam keadaan hamil.

Mitosnya, dari raksasa tersebutlah pulau ini terbentuk. Oleh sebab itu, Senoa memiliki bentuk yang unik, seperti wanita hamil.

Dibalik bentuknya yang unik, Senoa menawarkan keindahan alam yang mempesona. Begitu menginjakkan kaki di sini, traveler akan langsung disambut dengan sentuhan lembut laut.

Pasir putih yang membentang akan membuat kamu terkagum-kagum. Angin membelai lembut nyiur di tepi pantai. Kamu akan serasa di pulau pribadi.