Sabtu, 01 Februari 2020

Aneka Destinasi Wisata Buat Si Kutu Buku, Apa Saja?

Traveling bagi pecinta buku, umumnya mengunjung tempat-tempat yang jadi referensi membaca. Apa saja destinasi serunya?

Membangun 'theatre of mind' saat membaca buku memang menyenangkan. Kita bisa membuat alur dan fantasi sendiri di dalam pikiran, menghasilkan imajinasi yang seru dan asyik untuk dirasakan.

Namun, apa jadinya kalau kita melihat langsung tentang lokasi yang ada di imajinasi kita sendiri? Coba deh, ke tempat-tempat yang terinspirasi atau ada di dalam sejumlah buku populer.

Berdasarkan data dari Agoda, seperti diterima detikcom, Rabu (24/4/2019) setidaknya ada 9 tempat yang wajib dikunjungi untuk para pecinta buku. Berikut selengkapnya:

1. Kobe, Jepang

Bagi traveler yang gemar membaca karya-karya Haruki Murakami, pasi penasaran dengan kuil-kuil Jepang yang menjadi insporasi. Traveler bisa menuju Kobe, untuk melihat Kuil Ikuta, Arima Onsen dan Jembatan Akashi-Kaikyo yang terkenal.

Soal penginapan, traveler juga bisa memilih Arimakoyado Hataya Ryokan. Di sinilah, sisi minimalis Kobe terasa nyaman dan asyik.

2. Camarines Norte, Filipina

Membaca 'Para kay B'? Naskah dramanya memang seru dan bagus. Sang penulis, Ricky Lee, telah bekerja sama dengan beberapa sutradara Filipina seperti Lino Brocka dan Ishmael Bernal, bahkan menerbitkan sebuah buku tentang penulisan skenario yang berjudul "Trip to Quiapo", yang sejak diluncurkan telah menjadi bahan ajar utama bagi perguruan dan sekolah tinggi ilmu komunikasi di Filipina.

Traveler pun bisa mengunjungi kota kelahiran Lee di Camarines Norte, Bicol, Filipina. DI sana, ada sejumlah pantai cantik yang berada di Pulau Apuao Grande dan gugusan pulau Calaguas.

3. Belitung, Indonesia

Di tanah air, tentunya Belitung jadi salah satu atraksi yang wajib dikunjungi pecinta buku. Inilah tanah kelahiran sekaligus inspirasi penulis Andrea Hirata.

Traveler bisa mengunjungi Pantai Tanjung Kelayang, Danau Kaolin atau mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata. Traveler juga bisa mengunjungi replika dari sekolah Laskar Pelangi, yakni SD Muhammadiyah Gantong. Paling seru kalau ajak keluarga atau kerabat!

4. Amerika

Di wilayah Amerika traveler bisa berkunjung ke AS dan Kolombia. Di sana, traveler bisa berkunjung ke kota tempat pengarang novel 'To All the Boys I've Loved Before', Jenny Han di New York. Di sana, Traveler bisa berkunjung ke Empire State Building, Patung Liberty, Jembatan Brooklyn dan pertunjukan Broadway.

Sedangkan di Kolombia, traveler bisa mengunjungi tanah kelahiran pemenang Penghargaan Nobel Kesusastraan Gabriel García Márquez. Desa Macondo dalam novel
terkenal García Márquez, "One Hundred Years of Solitude" merupakan ilustrasi dari Aracataca. Selain itu, ada juga rumah masa kecil García Márquez yang direkonstruksi menjadi museum dan Casa del Telegrafista saat berada di Aracataca.

5. Eropa

Wilayah Eropa terkenal dengan sejumlah kisah fiksi yang termahsyur. Tentunya, tidak luput dari karya JK Rowling, serial Harry Potter. Traveler bisa ke Edinbrugh, Skotlandia dan berkunjung ke Kastil Edinburgh, Dynamic Earth, atau ke Inggris mengunjungi Wizarding World of Harry Potter.

Begitupun dengan Florence, Italia yang jadi kelahiran Renaisans. Di sini, juga menjadi tempat penyair Dante bertemu dengan seseorang yang ia cintai, Beatrice yang menginspirasi karya-karyanya. Traveler pun bisa berkunjung ke Gereja Santa Margherita dei Cerchi, Ponte Vecchio atau Piazza della Signoria.

Festival Parade Pesona Kebangsaan Siap Digelar di Flores (2)

Setelah itu, ada juga pagelaran budaya yang akan dilaksanakan pada 30-31 Mei 2019 di Lapangan Pancasila Ende. Kegiatan ini akan menampilkan tarian tradisional, tarian kreasi baru, lagu-lagu daerah yang diiringi dengan alat musik tradisional.

"Peserta pagelaran seni budaya adalah kelompok sanggar masyarakat dari 21 Kecamatan se-Kabupaten Ende, sekolah-sekolah dalam wilayah Kota Ende, serta paguyuban-paguyuban Nusantara yang ada di Ende," sebut Derson.

Yang tak kalah menarik, akan ada Ende Culture Expo. Kegiatan ini Menampilkan Kerajinan Tangan (suvenir) berupa tenun ikat, busana, dompet, tas, kipas, topi, dasi, asbak rokok, tempat tissue, alas gelas, juga hiasan dinding, yang dibuat dari bahan lokal setempat dengan harga terjangkau.

"Selain itu menampilkan makanan khas daerah yang diadakan oleh kelompok-kelompok pelaku kuliner setempat. Ende Culture Expo akan dilaksanakan pada 30-31 Mei 2019 di Lapangan Pancasila," lanjut Derson.

Untuk para pecinta kopi, lanjut Derson, dapat mengikuti Festival Kopi yang juga digelar di tempat dan waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para petani kopi, peracik, dan para penikmat kopi untuk mengangkat dan memperkenalkan kopi ke masyarakat luas.

"Nanti ada pakar kopi yang menyampaian materi tentang kopi dan filosofinya, cara meracik dan memperkenalkan berbagai jenis kopi yang ada dengan berbagai rasa yang berbeda," katanya.

Dan yang paling ditunggu-tunggu adalah keseruan Parade Laut. Parade ini akan bertolak dari Pulau Ende menuju Pelabuhan Ende. Parade ini akan didahului dengan upacara deba, zikir yang diselenggarakan pada malam hari di Pulau Ende oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat di Pulau Ende.

Rombongan Parade laut start dari pulau Ende pada 31 Mei 2019 pada 09.00 WITA dan tiba di Ende pada pukul 12.00 WITA. Menurut Derson, peserta diperkirakan sebanyak 100 unit perahu dan dipimpin oleh kapal KRI Angkatan Laut.

Sementara itu, Ketua Calendar of Event (CoE) Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengatakan, FPPK telah menjadi ikon wisata sejarah budaya bagi Kota Ende. Sekaligus melengkapi daya tarik alam yang telah melegenda di Kabupaten Ende seperti Danau Kelumutu, desa-desa adat serta alam tropis Flores.

"Daya tarik ini hendaknya disadari penuh dan dikemas secara profesional dengan standar global," kata Esthy.

Esthy menambahkan, pemerintah sebelumnya telah menetapkan Badan Otorita Terpadu Labuan Bajo dan Flores, sebagai satu dari 10 destinasi prioritas. Strategi dan arah kebijakan telah digariskan dan kini giliran masyarakat dan para pemangku kepentingan yang perlu terlibat dan berperan.

"Kita harus menjadikan pariwisata sebagai penggerak ekonomi, menghidupkan kreativitas budaya sekaligus mempererat soliditas sosial," ujar Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, FPPK dapat diselengarakan secara berkelanjutan serta dikelola dengan lebih kreatif. Dan tentunya melibatkan partisipasi warga yang akhirnya dapat menjadi perayaan tahunan yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat Ende.

Arief menegaskan, pemerintah akan terus mendukung terutama melalui 3 langkah prioritas. Yakni digitalisasi pemasaran, pembangunan homestay desa wisata dan aksesibilitas bandara, yang juga hendaknya menjadi panduan bagi pemda, swasta dan masyarakat.

"Sesuatu yang tidak terlalu sulit bagi Ende karena modal sosial dan infrastruktur telah terbentuk," kata Arief.