Jumat, 31 Januari 2020

Viral Balita Bawa Bagasi Sendiri ke Pesawat, Ini Kata Lion Air

Balita disuruh membawa barang menyebabkan perselisihan antara penumpang dan Lion Air. Ini jawaban Lion Air menanggapi permasalahan yang dimaksud.

Dalam keterangan resmi pada detikcom, Senin (29/4/2019), penerbangan itu dilayani pesawat bernomor JT-911, Selasa (23/4). Perbedaan jawaban diberikan oleh Lion Air, yakni penumpang ini hanya melaporkan empat bagasi kabin.

"Bahwa operasional dijalankan sesuai standar prosedur (SOP). Klarifikasi Lion Air terkait penanganan enam penumpang dan barang bawaan yang tidak dapat melanjutkan penerbangan JT-911. Saat proses check-in, penumpang melaporkan tiga bagasi tercatat total 30 kg dan empat bagasi kabin," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Setelah check in, petugas memberi label bagasi kabin ke keempat bagasi yang dimasud. Pesawat ini memiliki rute Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat (BDO) ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara (KNO) dengan jadwal keberangkatan pukul 10.15 WIB.

"Petugas layanan darat (ground handling) memberikan tanda label kuning (baggage tag) pada keempat barang bawaan tersebut. Ketika petugas layanan darat menjalankan penanganan (handle) berdasarkan hasil pengamatan (sweeping and profiling) terhadap barang bawaan atau bagasi yang dibawa penumpang, petugas menemukan (actual) sembilan barang bawaan oleh penumpang dimaksud," jelas Danang.

Berdasarkan kondisi ini, petugas sudah mengawali dengan menyampaikan permohonan maaf. Kemudian menginformasikan barang bawaan berjumlah sembilan koli melebihi batas yang sudah ditentukan untuk dibawa ke dalam kabin, dan menyangkal bahwa balita harus membawa bagasi pula.

"Setiap penumpang (kecuali bayi) diperbolehkan membawa satu bagasi kabin (cabin baggage) maksimum
berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item) seperti tas laptop/perlengkapan bayi/bahan bacaan/kamera/tas jinjing wanita (hand luggage) ke dalam kabin (hand carry), yang mengikuti aturan berlaku menurut maksimum dimensi bagasi kabin tidak lebih dari 40 cm x 30 cm x 20 cm," ujarnya.

Kategori anak adalah yang berusia 2-12 tahun yang juga mempunyai jatah dan diperbolehkan membawa bagasi kabin menurut ukuran standar. Dalam hal ini, barang bawaan yang menjadi hak anak bisa dibawa/diwakilkan oleh pendamping atau jika anak bepergian tanpa pendamping dapat dibantu bawakan oleh petugas. Petugas Lion Air tidak meminta/menyuruh penumpang kategori anak membawa bagasi sendiri," tambah Danang.

Ditambahkannya, petugas Lion Air menyarankan barang bawaan lain yang belum terdaftar agar diinformasikan ke petugas. Kata Lion Air lagi, penumpang menolak saran tersebut dan memakan waktu lama dan pilot menginstruksikan untuk terbang.

"Oleh karena itu petugas menyarankan barang bawaan lainnya agar didaftarkan sebagai bagasi tercatat (dibagasikan) ke dalam kompartemen bagasi pesawat, namun penumpang menolak atas informasi yang disampaikan petugas. Situasi ini terjadi di ruang tunggu keberangkatan (waiting room), berlangsung cukup lama dan ketika waktu penumpang terakhir memasuki pesawat (final boarding)," kata Danang.

"Petugas darat lainnya menginformasikan kepada kru pesawat, masih ada penumpang di ruang tunggu yang sedang menyelesaikan kapasitas barang bawaan. Dikarenakan waktu keberangkatan sudah sesuai,
penumpang dimaksud tidak segera masuk ke pesawat dan pertimbangan upaya Lion Air menjaga kinerja
ketepatan waktu (on time performance), maka pilot sebagai person in command (PIC) memutuskan pesawat pada penerbangan JT-911 tutup pintu (door close) serta bersiap lepas landas," ujarnya menambahkan.

Dalam berita sebelumnya, cerita ini diungkapkan oleh Esa Sinaga Mesha yang sempat live video di akun Facebook-nya (23/4). Sedianya, penumpang sekeluarga ini akan pergi ke Kualanamu, Sumatra Utara.

Kamis, 30 Januari 2020

Seusai Travel Agen Asing Berwisata di Banyuwangi: Layak Dijual

Puluhan travel agen dari Singapura dan Thailand berkunjung ke Banyuwangi. Difasilitasi Kemenpar, mereka berkeliling di beberapa destinasi wisata Banyuwangi.

Mereka berkunjung ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah dan Djawatan. Tak hanya itu, mereka juga bersantai di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren Kecamatan Glagah. Selanjutnya, mereka akan menuju Surabaya untuk mengikuti Majapahit Travel Fair (MTF), pameran pariwisata terbesar di Jatim.

Diakui Betty Chen, perwakilan travel agen dari Singapura, destinasi wisata di Banyuwangi layak dijual. Tentunya banyak wisata alam yang menyuguhkan keindahan lain dari pada yang lain. Salah satunya adalah Pantai Pulau Merah. Dirinya mengaku sunset di pantai ini sangat bagus.

"Sangat indah. Tak ada sunset seindah di Banyuwangi. Tentunya wisatawan yang suka dengan adventure pasti suka dengan pantai ini," ujarnya kepada detikcom, saat ditemui di Sanggar Genjah Arum, Rabu (1/5/2019).

Hal yang sama diungkapkan oleh Mey Chew, perwakilan agen travel yang tergabung dalam Visit Indonesia Tourism Officer (Vito). Beberapa destinasi wisata di Banyuwangi layak dinikmati turis mancanegara. Keindahan Djawatan, yang memiliki pohon-pohon tua mirip dengan hutan Fangorn dalam film Lord of The Ring. Dia juga menyanjung nikmatnya bersantai di Sanggar Genjah Arum, yang menyuguhkan keunikan dan orisionalitas tradisi suku Using (suku khas Banyuwangi).

"Sangat unik di Genjah Arum. Tradisional dan masih orisinil. Ada lagi Djawatan yang punya pohon-pohon yang tua. Layak dijual," tambahnya.

Di Sanggar Genjah Arum, rombongan agen travel itu menikmati atraksi pemrosesan kopi yang benar, hingga menyaksikan Tari Gandrung dan pertunjukan musik tradisional Desa Kemiren. Mereka pun dimanjakan dengan kuliner khas Banyuwangi, seperti pecel pitik dan rujak soto.

Asistant Deputi Director for Singapore Market pada Kementerian Pariwisata RI, Rosalin Petrina K mengatakan, program ini merupakan program famtrip untuk agen wisata di Singapura dan Thailand. Konsepnya dibuat untuk membidik turis mancanegara yang hobi adventures.

"Kita mencoba konsep tematik biasa umum. Saat ini kita konsep adventure mengundang khusus agen wisata adventure di dua negara ini," ujarnya kepada detikcom.

Saat ini, kata Rosalin, dikenalkan destinasi adventures di Jawa Timur khususnya di Banyuwangi. Pemilihan destinasi seperti Pantai Pulau Merah, Djawatan dan TWA Kawah Ijen sangat cocok. Selanjutnya mereka juga akan mengunjungi Gunung Bromo.

"Kita memang membidik adventures. Selanjutnya, setelah mereka berkeliling mereka juga akan hadir di acara Majapahit Travel Fair (MTF) di Surabaya," tambahnya.

Mengenai target program ini, tambah wanita yang akrab dipanggil Ina ini, pasar Singapura bakal bisa mendatangkan 2 juta lebih wisatawan. Sementara Thailand, dirinya menargetkan sekira 150 ribuan wisatawan.

"Kita harap mereka akan membuat paket wisata adventure di beberapa wilayah yang sudah kita tunjukkan," pungkasnya.