Sabtu, 04 Januari 2020

Terminal Pulogebang Seperti Bandara, Ini Aneka Fasilitasnya

Disebut mirip bandara, Terminal Pulogebang di Jakarta Timur punya sejumlah fasilitas penunjang yang jarang ada di terminal bus biasa. Ini dia fasilitasnya.

Digadang-gadang sebagai terminal bus terbesar di ASEAN, Terminal Pulogebang tak hanya soal megah. Selain berukuran cukup besar, sejumlah fasilitas pendukung dan lainnya membuat terminal ini cukup nyaman untuk traveler.

detikcom pun berkunjung langsung ke Terminal Pulogebang pada Kamis pekan lalu (5/8/2019) untuk melihat fasilitas penunjang yang ada di terminal rasa bandara ini. Berikut beberapa yang tersedia di sana:

1. Bazaar

Ruangan bazar ini terletak di lantai 1 Blok B atau Gedung Keberangkatan. Traveler bisa menjumpai aneka penjual camilan, makanan, minuman dan kerajinan kreatif di sini.

2. Kamar mandi

Kamar mandi ada di setiap lantai, gratis tanpa dipungut biaya. Hanya saja lokasinya ada di sudut. Ikuti tanda penunjuk arah untuk mudahnya.

3. Ruang laktasi

Tersedia juga ruang laktasi untuk ibu menyusui. Lokasinya ada di Blok C lantai 2. Tak jauh dari eskalator.

4. Masjid

Berlokasi di lantai 1, traveler muslim yang ingin menunaikan salat bisa mampir ke masjid yang disediakan. Lokasinya berada di lantai yang sama dengan bazaar.

5. Ruang tunggu, ruang baca dan ruang bermain anak

Berlokasi di ruang boarding atau keberangkatan Blok B, traveler bisa menunggu bus sambil membaca buku di ruang baca. Bagi yang membawa si buah hati, tersedia juga ruang bermain anak di area yang sama.

6. Posko kesehatan

Untuk jaga-jaga, pihak pengelola terminal juga menghadirkan posko kesehatan yang beroperasi hingga 24 jam. Lokasinya ada di lantai 2 Blok B. Tak jauh dari eskalator.

7. Loket Tiket PO Bus

Loket tiket PO bus ini terdapat di lantai mezanin, di atas lantai 1 gedung keberangkatan. Lantai mezanin ini menghubungkan gedung terminal keberangkatan dan gedung terminal kedatangan.

8. Loket TransJakarta dan angkot

Bangunan terakhir adalah Blok D atau terminal angkutan kota dan TransJ. Di sini penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke dalam kota setelah tiba di terminal kedatangan bisa langsung mencari bus TransJ atau angkutan kota sesuai jurusannya.

Itulah beberapa fasilitas pendukung yang ada di Terminal Pulogebang. Selain itu terdapat juga pusat pengecekan kondisi bus, ambulans, mobil Damkar dan panduan CCTV di seantero terminal.

Astaga! Tamu Hotel Ini Temukan Jamur di Mesin Pembuat Kopi

Kaget bukan kepalang. Tamu hotel ini menemukan jamur di mesin pembuat kopi di dalam kamar. Aduh duh!

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Rabu (7/8/2019) hal tersebut viral di jaringan sosial Reddit. Namun tidak disebutkan, di mana lokasi hotel tersebut.

Seorang turis pria membagikan foto mesin pembuat kopi yang dipenuhi jamur. Terlihat jelas bentuknya dan dia mengaku sangat jijik.

Netizen lain ikut mengomentari fotonya. Disebutkan, bisa jadi jamurnya muncul bahan-bahan di dalam mesin pembuat kopi yang tertinggal dan tidak pernah dibersihkan.

Terlihat juga ada sebongkah biskuit atau keju di dalam airnya. Bisa jadi, itulah sumber munculnya jamur.

Seorang 'hotel expert' yang tidak disebutkan namanya berujar, bahwa ada beberapa tempat atau area di hotel yang jarang dibersihkan. Salah satunya adalah mesin pembuat kopi.

Oleh sebab itu, ada baiknya tamu hotel mengecek terlebih dulu dan membersihkannya sebelum membuat kpi. Jangan asal langsung pakai, bisa-bisa nanti jatuh sakit.

Malaysia Juga Punya Gedung Peninggalan Belanda

Bangunan peninggalan Belanda tak hanya dapat ditemui di Indonesia saja, tapi juga di Malaysia. Berikut beberapa di antaranya.
Untuk pertama kalinya saya bepergian sendiri ke luar negeri. Sebagai pemula, saya memilih Malaysia sebagai destinasi pertama sebagai solo traveler, karena saya sudah cukup mengenal negara ini dan akses transportasi yang sangat mudah untuk pergi di dalam kota maupun luar pulau.

Destinasi pertama saya adalah Melaka, sebuah kota yang terkenal dengan bangunan zaman kolonialisme. Dari Bandara KLIA, saya langsung membeli tiket bus menuju Melaka yang memakan waktu 2 jam 30 menit.

Untuk mencapai tengah kota, tidaklah sulit. Kita bisa langsung pesan taksi online atau pun menggunakan bus. Karena sampai di terminal sudah malam, saya langsung memesan taksi online menuju penginapan.

Selama solo traveling, saya lebih memilih hostel atau guest house dari pada hotel. Kenapa? Selain harganya yang murah, saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru.

Walau saya pergi sendirian, saya tidak akan merasa kesepian, karena hostel atau guesthouse umumnya selalu ramai. Apalagi di destinasi wisata seperti Malaysia.

Yang menarik di Melaka adalah bangunan dan kotanya. Kalian bisa melihat bangunan-bangunan tua peninggalan zaman penjajahan Belanda dan Portugis yang dikemas sebagai daya tarik wisatawan.

Malaysia, merupakan negara yang ramah turis, artinya sebagai turis saya merasakan kemudahan dalam hal transportasi. Kalian bisa menemukan bus gratis untuk ke dalam kota dan untuk bepergian ke luar kota, kita tinggal pergi ke terminal di mana semua bus seluruh tujuan terpusat.

Bangunan yang pertama saya kunjungi adalah Stadthuys, yaitu sebuah bangunan sejarah yang sekarang digunakan sebagai Kantor Administrasi Melaka. Bangunan ini dikenal karena warnanya merah dan merupakan salah satu tempat yang waiib dikunjungi wisatawan.

Kemudian saya pergi ke St. Paul Church. Sebuah bangunan gereja tertua di Melaka walaupun sekarang bangunan itu tidak berfungsi lagi.

Selain bangunan tua, salah satu daya tariknya adalah Sungai Melaka. Kita bisa sekedar bersantai di kafe pinggir sungai, menikmati suasana atau hanya sekedar melihat turis yang lalu-lalang.

Ya, kalian akan menemukan banyak sekali wisatawan atau juga bisa menyewa sepeda untuk berkeliling kota, mengitari setiap sudut Kota Melaka, sangat menyenangkan.

Yang wajib dilakukan adalah pergi ke Jonker Street Night Market. Kalau orang bilang, itu adalah one of the Best of Night Market in the world. Bahkan orang dari Kuala Lumpur datang ke Melaka pada saat weekend hanya untuk pergi ke Night Market itu.

Pengalaman yang paling berkesan adalah ketika saya bertemu dengan seorang gadis dari Taiwan di guesthouse tempat saya menginap. Malam hari, kami pergi ke sebuah mall dengan menggunakan sepeda yang kami dapatkan gratis dari tempat kami menginap, wah sungguh menyenangkan!

Saya ingin sekali ke Dubai karena saya belum pernah pergi ke daerah Timur Tengah. Saya penasaran dengan kota tersebut, yang katanya merupakan kota terkaya dan termahal di dunia.

Saya bermimpi suatu saat saya akan mengunjungi Dubai. Walaupun saya harus menabung bertahun-tahun untuk dapat pergi. Tapi dengan detikcom mengadakan lomba ini, siapa tahu saya akan pergi ke Dubai tahun ini.

Tempat yang ingin saya kunjungi di Dubai yang paling pertama adalah gurun pasir. Saya berkhayal naik unta dan menjelajahi gurun pasir disana. Kedua, tentu saja Burj Khalifa, tempat paling ikonik di dunia. Saya ingin melihat kota Dubai dari gedung tertinggi di dunia.

Ke tiga, saya ingin mengunjungi Palm Jumeirah. Saya penasaran dengan pulau yang bentuknya seperti pohon kelapa. Ke empat, adalah Kite Beach, sebuah pantai di pinggir kota, ingin merasakan sensasi pantai lain dari pada yang lain. Terakhir adalah Al Fahidi, bangunan-bangunan sejarah di Dubai, saya suka sekali dengan bangunan-bangunan kuno. Jadi mungkin ini akan menjadi tujuan favorit saya.