Kamis, 02 Januari 2020

Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung Sajikan Atraksi Anak Disabilitas

Pariwisata di Garut terus digenjot oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), salah satunya yang terjadi pada Dayeuh Manggung. Di tempat ini, bakan ada destinasi wisata digital yang akan di buka pada Selasa (13/8/2019).

Menurut Bupati Garut Rudy Gunawan, destinasi baru tersebut akan semakin memperkuat objek wisata lain yang lebih dulu eksis. Hal itu karena Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung menawarkan konsep yang sangat unik dan kekinian. Bukan hanya menyediakan spot-spot yang instagramable, tetapi juga menghadirkan beragam pertunjukan yang pastinya menghibur semua pengunjung.

"Acaranya seru dan tidak membosankan. Ada atraksi pencak silat, pertunjukan karawitan gending, arumba sonagar, jaipong, seni bangreng, dan lain-lain," ujar Rudy, dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2019).

Selain itu, lanjut Rudy, Perkumpulan Sabilulungan turut berpartisipasi dengan menghadirkan atraksi dari anak-anak disabilitas yang selama ini menjadi binaan anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah. Mereka menunjukkan kepiawaiannya dalam menguasai jurus-jurus seni beladiri pencak silat, termasuk memainkan alat musik angklung.

"Sebagai pasar wisata digital, Dayeh Manggung juga menghadirkan aneka kuliner khas Garut yang menggugah selera. Ada atraksi minum teh, prosesi minum kopi, dan kemunculan noni-noni serta tampilan demang di dalam prosesi seni," imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut Budi Gan Gan menambahkan Dayeuh Manggung membuat destinasi wisata di daerahnya semakin beragam dan semarak. Ada banyak objek wisata yang bisa dikunjungi, baik setelah menghadiri pembukaan Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung, atau lain waktu di kesempatan yang berbeda.

"Untuk pecinta wisata alam, bisa mengunjungi Kawah Telaga Bodas dan Hutan Mati Papandayan. Keduanya cukup populer di kalangan traveler karena menyajikan pemandangan alam yang sangat indah dan tak biasa," ucapnya.

Budi menjelaskan, Kawah Talaga Bodas merupakan objek wisata pegunungan. Terdapat danau kecil atau talaga yang terbentuk di bekas kawah Gunung Talaga Bodas. Kawah ini masih mempunyai aktivitas vulkanik, namun sudah tidak berbahaya dan aman dikunjungi.

Di sini, pengunjung bisa menemukan suasana sejuk dan pemandangan yang menyegarkan mata. Lokasi kawah berada sekitar 28 km dari ibu kota Garut dan relatif mudah dijangkau dengan kendaraan.

Sementara Hutan Mati Papandayan, merupakan destinasi unik yang tak akan ditemui di daerah manapun. Hutan ini menjadi saksi nyata kedigdayaan Gunung Papandayan yang meletus pada tahun 2002. Pepohonan di sana mati terbakar karena awan dan abu panas yang menyelimuti lereng gunung tersebut.

"Kini, kawasan hutan ini menyajikan pemandangan pohon-pohon yang kering tanpa daun. Meski terkesan agak suram, hutan mati memiliki daya tarik tersendiri. Untuk melihatnya, wisatawan bisa datang ke Karamat Wangi, Kecamatan Cisurupan," bebernya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung pembukaan Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung. Menurutnya, destinasi digital merupakan langkah tepat untuk mengangkat sebuah destinasi.

"Destinasi digital memungkinkan kita menyerap lebih banyak wisatawan, bahkan turis mancanegara. Setiap kita membuat destinasi digital, ribuan orang datang ke sana. Destinasi digital telah memenuhi kebutuhan para netizen, terutama kaum milenial," jelasnya.

Arief menegaskan kebutuhan seperti ini adalah kebutuhan untuk diakui. Tidak hanya terjadi di anak muda, tapi juga orang tua.

Rabu, 01 Januari 2020

Puncak Kemarau, Lahan di Geopark Tambora Terbakar

Kondisi iklim di hampir semua daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang memasuki fase puncak musim kemarau. Lahan Geopark Tambora sampai terbakar.

BMKG mengingatkan dampak kekeringan ekstrem berpotensi terjadinya kekurangan air bersih dan kebakaran lahan di kawasan hutan.

"Wilayah NTB saat ini sedang memasuki periode puncak musim kemarau. Waspada terhadap dampaknya," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Restu Patria Megantara, Rabu (14/8/2019).

Peluang hujan lebih dari 20 milimeter per dasarian II di bulan Agustus ini hanya 10% atau bisa dikatakan peluang terjadi hujan di seluruh wilayah NTB selama 10 hari ke depan sangat kecil.

BMKG memberikan peringatan dini terhadap potensi kekeringan di wilayah kabupaten berdasarkan prakiraan hari tanpa hujan (HTH) lebih dari 60 hari, seperti di beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Sumbawa Barat dan Sumbawa, Dompu, Kabupaten Bima serta di Kota Bima.

Dampak dari kekeringan ekstrem itu contohnya terjadi di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Selasa (13/8) kemarin. Anggota Posramil dibantu tiga unit mobil pemadam kebakaran bergerak cepat membantu pemadaman kebakaran hutan di lahan yang diketahui berada dalam kawasan Geopark Tambora tersebut.

"Alhamdulillah, api awalnya sudah bisa dipadamkan, namun tidak lama kemudian muncul lagi sehingga Damkar mengerahkan mobil pemadam kebakaran tambahan untuk mengatasinya," ungkap Dandim 1608 Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa itu dan belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran lahan.

Kendati demikian, warga yang tinggal di daerah yang terdampak kekeringan diimbau agar berhati-hati membuang puntung rokok atau menyalakan api yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.

Mengingat pada saat sekarang ini hampir di seluruh daerah yang ada di NTB sudah memasuki fase puncak musim kemarau dan sebagian wilayah dalanda kekeringan.

Bikin Hotel Kebanjiran, Pelajar Ini Dituntut Rp 9,7 Miliar

Seorang pelajar di Amerika Serikat tak sengaja mengaktifkan alarm kebakaran, akibatnya hotel itu kebanjiran. Dia pun dituntut ganti rugi Rp 9,7 M.

Seorang pelajar di Virginia, Amerika Serikat terpaksa berurusan dengan pihak berwajib setelah membuat kesalahan bodoh saat menginap di Hotel Holiday Inn Dumfries. Dia tak sengaja mengaktifkan pemadam kebakaran otomatis dan membuat hotel tersebut kebanjiran.

Dihimpun detikcom dari beberapa sumber Rabu (14/8/2019), gara-garanya si pelajar yang tidak disebutkan identitasnya ini, menggantung baju seragamnya pada sprinker (alat penyemprot air otomatis -red) di dalam kamar yang diinapinya.

Dia menggantung seragam itu biar tidak kusut saat akan dipakai keesokan harinya. Dia juga menggantung seragam itu agar lebih mudah untuk memasang pita dan badge. Pelajar ini memang sedang dalam trip sekolah untuk sebuah lomba.

Nah, ketika si pelajar melepas gantungan baju di sprinkler itu, tiba-tiba sistem pemadam kebakaran hotel aktif. Sprinkler otomatis di hotel pun langsung menyemprotkan air, meski saat itu tidak ada kebakaran yang terjadi.

Akibatnya, tak kurang 10 kamar tidur di hotel itu mengalami kerusakan. Begitu pun dengan area dapur hingga restoran. Butuh waktu 45 menit sampai alat penyemprot air di hotel tersebut mati.

Kerugian pihak Hotel Holiday Inn Dumfries akibat insiden ini pun ditaksir ribuan dollar. Pihak hotel pun menuntut ganti rugi kepada pihak keluarga si pelaku dan juga ke pihak sekolah karena insiden itu terjadi saat trip sekolah.

Nilai tuntutannya pun tak tanggung-tanggung, mencapai US$ 690 ribu. Jika dirupiahkan, ganti rugi yang dituntut pihak hotel mencapai Rp 9,7 Miliar.

Sementara itu, pihak orang tua si pelajar mengklaim bahwa anaknya tidak bersalah, karena dia tidak tahu bahwa tindakannya bisa memicu aktifnya sistem pemadam kebakaran hotel. Di dalam kamar hotel juga tidak ada tanda larangan untuk menggantung baju di bagian kepala sprinkler.

Pemadam kebakaran setempat pun mengeluarkan peringatan keras agar tidak main-main dengan sistem pemadam kebakaran otomatis, baik yang ada di hotel atau pun bangunan lainnya. Sebisa mungkin jangan menyentuh kepala sprinkler, apalagi menggantung baju di situ.