Selasa, 31 Desember 2019

Cegah Polusi di Jakarta, Ayo Naik 5 Transportasi Ini (2)

4. LRT

Nah, yang satu ini adalah transportasi terbaru di ibu kota. Uji publik sudah dilakukan sejak 11 Juni 2019 lalu. Untuk masa uji publik masih berlaku hingga waktu yang belum ditentukan. Traveler tidak perlu registrasi, cukup menunjukan kartu identitas saat akan menumpang LRT. Jangan lupa, LRT beroperasi mulai pukul 05.30-23.00 WIB setiap harinya.

Untuk saat ini, baru rute Kelapa Gading-Rawamangun dengan jarak 5,8 kilometer yang beroperasi. Adapun stasiun yang beroperasi di antaranya Stasiun Velodrome, Stasiun Equestrian, Stasiun Pulomas, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Pegangsaan Dua yang sudah terintegrasi dengan Transjakarta atau Jaklingko.

Awalnya, rute LRT Rawamangun-Velodrome ditujukan untuk memfasilitasi atlet-atlet Asian Games 2018. Namun, proses pembangunan yang terhambat, membuat LRT yang mulai dibangun pada Mei 2017 ini masih belum beroperasi sepenuhnya hingga sekarang. Semoga fase-fase selanjutnya dapat segera diselesaikan dan beroperasi, sehingga warga Jakarta, pendatang dan warga wilayah penyangga ibu kota semakin banyak pilihan transportasi.

5. Jalan Kaki

Kali ini tidaklah berhubungan dengan kendaraan, melainkan untuk membantu tubuh lebih bergerak aktif, terutama bagi Traveler yang jarang berolahraga. Kini, di sejumlah titik di ibu kota telah tersedia trotoar-trotoar yang nyaman dan luas untuk Traveler berjalan kaki. Seperti di wilayah Senayan misalnya.

Traveler dapat berjalan-jalan dan melihat suasana kota yang tampak lebih modern dari lokasi lain. Revitalisasi jembatan penyeberangan orang alias JPO yang ada di kawasan ini juga menarik sebagai tujuan atau lokasi berfoto. Tidak hanya itu, gedung-gedung pencakar langit juga bisa menjadi latar foto yang instagramable loh, Traveler!

Berbicara mengenai transportasi publik, Jakarta menjadi bagian kecil dari transformasi kendaraan umum yang ada di dunia. Sejumlah negara maju telah memiliki sarana dan prasarana yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga menerapkan teknologi canggih.

Beragam inovasi di dunia transportasi ini semakin berkembang pesat. Salah satunya di Dubai, UEA. Maka tidak heran, jika mobil-mobil yang mengaspal di jalanan dubai sebagian besar adalah mobil-mobil supercar yang juga super mewah.

Terkenal dengan berjuta inovasi, Dubai juga memiliki taksi terbang yang bisa mengantar Traveler berkeliling melihat keindahan Dubai dari udara. Taksi terbang di Dubai merupakan yang pertama di dunia, sebelum akhirnya beberapa negara lain, kini mengikuti jejaknya.

Salah satu kota yang begitu dikagumi, kota dengan berjuta inovasi. Bangunan megah, wisata mewah, pemandangan indah, semua ada di salah satu kota di UEA ini. Hal-hal tersebut tentunya menjadikan kota ini menjadi salah satu destinasi yang banyak diimpikan.

Melalui gambaran dunia maya saja bisa terpesona, bagaimana jika berkunjung secara langsung? Dengan segala yang dimiliki Dubai, mengapa tidak memiliki mimpi untuk pergi ke sana? Beragam informasi dari kota super-inovatif ini tersedia dari berbagai sumber, terutama di dunia maya. Informasi dan seluk-beluk dari kota indah ini dapat diperoleh dengan mudahnya. Bagaimana bisa tidak memimpikan untuk pergi ke sana?

China ramah turis muslim

Apakah orang-orang di China helpful? Menurut pengalaman saya, kebanyakan orang yang sering menghindar jika ditanya karena memang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, walaupun ada juga yang mencoba memberikan informasi atau arah dengan menggunakan bahasa tubuhnya. Saya sempat bertanya kepada seorang yang bisa berbahasa Inggris sedikit, beliau dengan sabar berusaha untuk menjawab dan membantu kami.

Setelah Beijing, tujuan kami adalah kota Xian, yang ternyata merupakan sebuah kota yang juga tak kalah modern. Tentu saja tujuan utama kami adalah Terracota warrior yang merupakan salah satu warisan dunia. Saya terkagum-kagum melihat ribuan patung yang ada di sini.

Repotnya tidak punya wifi, kalau kita terpisah jadi susah menghubungi masing-masing orang. Di sini saya sempat terpisah dengan orangtua saya. Tapi untunglah akhirnya kami bisa bertemu walaupun sempat memakan waktu.

Makanan juga menjadi salah satu masalah selama di China. Walaupun bisa menemukan makanan halal, tapi rasanya kurang sesuai dengan lidah kami. Di Xian, betapa senangnya ketika kami menemukan Muslim quarter sehingga bisa memlih berbagai makanan halal.

Sebagian besar bisa kami makan karena cita rasanya masih lumayan, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan makanan Indonesia ya. Saya sempat mencoba semacam baso dan juga mie kuah. Rasanya, masih ok lah. Goreng-gorengan seafood dan sate kambing yang berukuran jumbo pun bisa kami makan. Disini juga terdapat toko oleh-oleh yang halal.

Saya suka kota Xian, karena udaranya yang lebih segar dan kotanya yang bertipe kota budaya. Berkeliling Xian City Wall dengan sepeda, melihat cantiknya Bell Tower dan Drum Tower terutama di malam hari, merupakan beberapa hal favorit saya di Xian.

Di  China, kami juga mencoba transportasi kereta untuk perjalanan antar kota. Dari Xian menuju Chengdu, kami memilih naik kereta malam yaitu sleeper train. Keretanya cukup nyaman, kami memilih kompartemen untuk 4 orang. Indikator kenyamanan buat saya, bisa tidur nyenyak dan bersih.

Kota terakhir, Chengdu saya pilih karena adanya pusat observasi panda di kota ini. Dan sangat bahagia kami bisa melihat panda-panda termasuk bayinya di tempat ini.

Tak saya sangka, Chengdu pun ternyata kota yang sangat metropolitan. Di kota ini pulalah kami menemukan restoran  China yang rasanya pas di lidah kami.

Perjalanan selama kurang dari seminggu di negeri ini memiliki 3 hal yang spesial bagi saya. Pertama, kami tidak membawa wifi dan tidak bepergian dengan tour sehingga selama perjalanan kami hanya mengandalkan peta dan bertanya dengan orang-orang di jalan meskipun kami tak bisa berbahasa Mandarin.

Kedua, bisa membuktikan bahwa tidak selalu yang dibicarakan oleh orang banyak adalah benar. Diantaranya masalah kebersihan di  China.

Ketiga, merupakan suatu kebahagiaan bisa membahagiakan orang tua untuk bisa sampai di tempat impiannya. Senang sekali ketika mama berkata: "Mama senang banget deh ke sini".

Berbekal pengalaman tersebut, saya ingin sekali berkunjung ke kota yang digadang-gadang sebagai kota masa depan, Dubai. Mengapa? Karena selain ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri yang namanya Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia saat ini, mal terbesar dan juga air mancur terbesar di dunia, menikmati gurunnya, saya juga ingin sekali melihat hal-hal menarik yang bisa diambil selain objek-objek wisata itu sendiri. Karena saya percaya, berwisata tidak hanya sekedar mengunjungi dan berfoto di tempat wisata tapi juga melihat lebih dalam dari tempat tersebut.