Perceraian Ustaz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti menjadi kabar yang mengejutkan. Ternyata UAS sudah mengajukan permohonan cerai sejak Juli 2019.
Derry Sulaiman yang juga cukup dekat dengan UAS mengaku baru mengetahui kabar tersebut setelah membaca berita. Dia juga belum bertemu UAS.
"Aku nggak tahu baru lihat juga. Aku belum bertemu Ustaz Somad. Hanya dalam agama kita, bercerai itu bukanlah sebuah dosa cuma Allah tidak suka," kata Derry Sulaiman kepada detikcom, Kamis (5/12/2019).
"Itu adalah satu solusi apabila sudah tidak ada kecocokan maka Allah menghalalkan. Ulama lebih paham, jangan suudzon atau menduga-duga, menjadi hakim dalam setiap persoalan orang," tuturnya.
Derry Sulaiman menegaskan perceraian bukanlah aib. Selama bertemu UAS beberapa waktu lalu, Derry mengatakan sang ustaz selalu berbicara soal kebesaran Allah.
"Ustaz selalu bercerita soal kebesaran Allah. Kita adab ke adab lah ya. Islam adalah agama yang sangat menjaga privacy," ungkapnya.
"(Ustaz) baik-baik aja semua. Jadi perlu kita pahami kalau seandainya ada perceraian, kita punya urusan pribadi masing-masing. Itu bukan sebuah aib, dosa, sesuatu yang halal," tegas Derry Sulaiman.
Iis Dahlia Akui Suaminya Pilot Garuda yang Bawa Harley Ari Askhara
Iis Dahlia membenarkan suaminya, Satrio Dewandono yang menerbangkan pesawat Garuda yang berisi Harley selundupan. Hal tersebut dibenarkan Iis lewat Instagram miliknya.
"Banyak media yang bertanya pada saya perihal apakah betul suami saya yang membawa pesawat yang dari Toulouse ke Jakarta," bukanya dalam Instagram Storis miliknya.
"Jawabannya iya, dia adalah salah satu crew yang aktif namun jika ada yang ingin ditanyakan lebih dari itu silahkan hubungi pihak berwenang dal hal ini Garuda Indonesia karena bukan kapasitas saya sebagai istri dari suami saya untuk menjawab," sambungnya lagi.
Ia pun berharap masalah ini cepat selesai dan menemui titik terang.
"Semoga masalah ini cepat selesai jadi kami nggak terganggu dengan banyaknya pertanyaan sekitar masalah tersebut. Mohon ini dapat dimengerti," jelasnya lagi.
Ia pun meminta agar tidak lagi terus menanyakan hal tersebut padanya.
"Jangan ada yang nanya-nanya lagi ya capcay eike tuh," tegasnya.
Pemerintah Belanda Kembali Minta Maaf atas Tragedi Rawagede Karawang
Pemerintah Belanda kembali meminta maaf atas pembantaian di Rawagede pada masa agresi militer pertama. Melalui Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Lambert Grijn, pemerintah dan rakyat Negeri Oranye kembali menyampaikan penyesalannya atas operasi militer yang terjadi 72 tahun lalu di Rawagede, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Permintaan maaf ini sudah jadi kebijakan kami. Kami menyesal dan memohon maaf sedalam-dalamnya atas tragedi ini," kata Lambert saat berpidato di Pemakaman Sampurna Raga, Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Senin (9/12/2019).
Di hadapan puluhan anak korban pembantaian, Lambert menyatakan tragedi Rawagede adalah salah satu peristiwa terkejam yang dilakukan tentara Belanda saat agresi militer pertama. Pada periode 1945 hingga 1949, kata Lambert, agresi militer Belanda memakan banyak korban tak bersalah.
"Tentara Belanda pada saat itu melakukan eksekusi tanpa proses hukum. Meski kejadiannya lebih dari 70 tahun lalu, penderitaannya masih dirasakan rakyat Indonesia dan Belanda hingga saat ini," kata Lambert.
Suasana duka itu, kata Lambert, terasa saat kakinya melangkah di kompleks Pemakaman Sampurna Raga. Di pemakaman itu, dikubur 181 jenazah korban pembantaian Rawagede.
"Saya baru empat bulan bertugas di Indonesia. Saat masuk ke sini, ini adalah tempat yang paling berkesan selama kunjungan ke berbagai daerah. Karena masyarakat Rawagede paling menderita," katanya saat ditemui setelah menaburkan bunga.
