Kamis, 05 Desember 2019

Bos BUMN Tukang Nyinyir Bikin Erick Thohir Jengkel

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinggung keberadaan direksi BUMN 'nyinyir'. Mereka ialah bos BUMN yang memberi kritik padahal bekerja di BUMN.

Mulanya, Erick menekankan, ada beberapa hal yang mesti dimiliki oleh direksi BUMN. Erick menyebut, yang harus dimiliki oleh direksi BUMN ialah akhlak yang baik.

Dia menjelaskan, akhlak yang baik mesti dimiliki oleh bos BUMN. Sebab, jabatan direksi merupakan amanah.

"Satu akhlak, karena ini kan amanah, mereka kan putra-putri terbaik ketika dikasih kesempatan untuk memimpin ya mesti akhlaknya dulu yang baik," katanya di Pacific Place Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2019).

Kemudian, Erick menyebut, direksi BUMN mesti punya loyalitas yang jelas yakni kepada pemerintah. Kemudian, Erick menyinggung direksi yang suka memberi kritik.

Namun, kritik itu tidak disampaikan kepadanya secara langsung justru berkembang di luar.

"Yang kedua penting sekali bahwa mereka itu punya loyalitas yang jelas kepada pemerintah, kepada presiden. Kalau mereka sendiri mengkritisi, tapi kerja di BUMN bukan berarti saya anti kritisi tapi harus dikritisi tapi langsung. Jangan lewat media. Kalau dia kerja di BUMN mengkritisi BUMN tapi lewat media itukan nggak etis. Orang cari makan di BUMN," paparnya.

Pesan Erick ke Bos BUMN Nyinyir: Jadi Swasta Aja!

Erick melanjutkan, direksi memiliki tim kerja. Tim kerja itulah yang secara bersama-sama mencari solusi terhadap suatu masalah.

Menurut Erick, jika kritik berkembang di luar justru tak menyelesaikan masalah. Erick kemudian menambahkan, jika direksi tak punya loyalitas lebih baik jadi swasta.

"Itu kan dia ada teamwork di dalamnya apakah itu komisaris, direksi mereka harus duduk bersama cari solusi. Kalau mereka mengkritik berarti kritik diri sendiri yang tidak memberikan solusi. Nah kalau mereka nggak loyal ya udah nggak usah di BUMN jadi aja swasta," sambungnya.

Selain itu, Erick menekankan dirinya tak butuh direksi yang merasa pintar. Erick mengatakan, hanya butuh direksi yang mau bekerjasama.

"Dan yang lain saya juga tidak mau direksi yang 'keminter' artinya akal-akalan. Saya nggak perlu orang pinter, tapi orang yang bisa solid, kerja sama, gotong royong supaya semua pinter," tutupnya.

Teten Masduki Merapat ke Kantor Erick Thohir, Apa yang Dibahas?

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merapat ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siang ini. Teten bertemu Menteri BUMN Erick Thohir untuk membahas pengembangan pusat perbelanjaan Sarinah.

Usai pertemuan, Teten mengatakan, pemerintah berniat menjadi Sarinah di Jalan Thamrin Jakarta Pusat sebagai show room usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Program kami pengelolaan Sarinah, nanti Sarinah kan akan sesuai dengan arahan Presiden jadi semacam show room produk UMKM. Tadi membicarakan itu bagaimana nanti Sarinah menjadi show room all Indonesia produk lah, local brand," katanya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

Mengenai konsep lebih rinci, dia mengatakan masih dalam pembahasan. Intinya, kata dia, konsep bisnis Sarinah akan diubah.

Sarinah akan menjadi sentra dan memudahkan pelancong mencari barang-barang UMKM.

"Ini kan nanti orang kalau cari produk Indonesia tuh di situ jadi gampang ada tamu negara turis itu nyari di situ. Toh memang dari segi konsep bisnis Sarinah harus berubah. Di sekitar situ kan ada GI, PI lalu sarinah apa bedanya kan pasti kalah dari segi bisnis," katanya.

"Kebetulan kami punya prioritas dari segi bisnis promosikan produk UMKM dan Sarinah akan jadi center buat produk UMKM," katanya.

Dia menuturkan, nantinya gedung Sarinah juga akan diperbaiki. Lalu, barang-barang UMKM berkualitas baik akan dijual di sana.

"Ya artinya pasti ada revitalisasi, perbaikan gedung, manajemen dengan sendirinya. Nanti kami yang kurasi produknya. BRI juga punya pengalaman kerja sama dengan UMKM tahu persis mana produk yang berkualitas," ungkapnya.

Erick Thohir Rapat Perdana di DPR Bahas Suntikan Modal Buat BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pagi ini menghadiri rapat kerja (raker) perdana dengan Komisi VI DPR RI. Agendanya membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN tahun 2019 dan 2020. Rapat dibuka oleh Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza pukul 10.47 WIB.

"Rapat dengan Menteri BUMN untuk pertama kalinya serta Wamen BUMN untuk pertama kali juga. Wamen yang satunya tidak hadir," kata pimpinan rapat di Ruang Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Pemerintah sebelumnya sudah mengajukan alokasi PMN sebesar Rp 17,73 triliun untuk 8 BUMN pada 2020. Usulan itu pun disetujui oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Jumlah PMN yang diusulkan itu sedikit lebih rendah dari tahun ini meskipun secara jumlah BUMN lebih banyak. Tercatat jumlah PMN tahun ini yang disetujui sebesar Rp 17,8 triliun untuk 3 BUMN.

Dalam raker perdananya, Erick didampingi oleh Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Turut hadir direksi PT PLN (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero).

Bisa dibilang, Menteri BUMN dan Komisi VI DPR sudah lama tidak menggelar rapat bersama. Pasalnya sebelumnya Rini Soemarno, Menteri BUMN periode 2014-2019 dilarang datang ke DPR.

Pelarangan tersebut berlaku sejak Pansus Angket Pelindo II menyerahkan hasil rekomendasinya ke Paripurna DPR pada 23 Desember 2015. Dengan begitu, tiap kali rapat kerja, Rini selalu diwakilkan oleh deputinya atau pejabat setingkat menteri dari kementerian lain.

Pansus Pelindo sendiri terkait dengan masalah kontrak JICT antara Pelindo II dan HPH karena terindikasi kuat telah merugikan negara dengan menguntungkan pihak asing.

Erick Thohir Mau Rombak Direksi dan Komisaris PLN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan merombak jajaran pengurus PT PLN (Persero). Tidak hanya untuk kursi direksi, perombakan juga dilakukan untuk komisaris.

Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

"(Direksi dan komisaris) Ada perubahan," katanya.

Arya masih bungkam soal siapa saja orang yang bakal masuk pengurus BUMN listrik ini. Serta, saat disinggung kabar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara masuk jajaran petinggi PLN.

Yang pasti, kata dia, calon-calon petinggi PLN itu sudah dipanggil ke Kementerian BUMN.

"Udah pasti dipanggil, kan udah kepanggil kemarin, kamu pasti nggak lihat ya," katanya.

Arya melanjutkan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan digelar usai Erick Thohir kembali ke Indonesia. Erick sendiri sedang melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan dan bakal balik pada Jumat mendatang (29/11/2019).

"Kita lihat, setelah Pak Erick baca (surat Presiden), dibuat tanggal berapa (RUPSLB)," tutupnya.

Soal Peluang Sandiaga Gabung ke BUMN, Erick: Sangat Kecil

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bicara soal peluang Sandiaga Uno masuk ke perusahaan pelat merah. Namun, Sandiaga kini tengah fokus roadshow ke daerah.

"Saya rasa Pak Sandi sudah memposisikan dirinya, beliau seorang politikus, sekarang beliau banyak roadshow ke daerah-daerah. Kalau beliau mesti bergabung BUMN, kan beliau mesti mengundurkan diri jadi Wakil Ketua Gerindra, padahal baru gabung lagi," ujar Erick di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Ditanya soal peluang Sandiaga gabung ke BUMN, Erick mengatakan bahwa sangat kecil.

"Saya rasa kansnya sangat kecil," tutur Erick.

Erick juga bicara soal pertemuannya dengan Menko Polhukam Mahfud Md. Mahfud bicara soal radikalisme di BUMN.

"Saya pertemuan pak Mahfud juga sama, bagaimana saya mendapatkan laporan yang beliau dapatkan dari timnya, di mana beliau ngasih saran juga mengenai radikalisasi yang ada di BUMN," tuturnya.