Selasa, 03 Desember 2019

Ngeri! Pria 36 Tahun Kena Stroke Setelah Kerokan

Mayoritas masyarakat akrab dengan kerokan. Metode ini dianggap manjur untuk menyembuhkan penyakit ringan seperti flu, masuk angin dan sakit kepala.

Kalau di Indonesia disebut kerokan, di negara Asia lain kerokan punya nama lain pijat ala China. Sebagian besar dari kita mungkin tidak terlalu banyak berpikir ketika akan melakukan pijat. Lagipula, dipijat dan dikerok seharusnya membuat rileks dan menghilangkan stres.

Namun nampaknya harus sedikit berhati-hati karena jika salah, kerokan bisa sebabkan masalah serius. Seperti dilaporkan China Press, pria 36 tahun pergi layanan pijat untuk meringankan sakit kepala yang ia idap. https://kamumovie28.com/pokemon-the-movie-hoopa-and-the-clash-of-ages/

Setelah menimbang, ia akhirnya memilih teknik pijat Gua Sha yang metodenya mirip dengan dikerok. Namun setelah selesai, pria bernama Zhao ini tiba-tiba mengalami mati rasa di lengan kiri dan penglihatannya menghitam yang keduanya adalah gejala stroke.

Bergegas ke rumah sakit terdekat, dokter IGD mendiagnosis dia dengan stroke akut dan segera memanggil tim stroke rumah sakit.

"Setelah pemeriksaan darurat, mereka menemukan beberapa lesi infark di dalam belahan otak kanannya. Infark mengacu pada jaringan mati yang disebabkan oleh pasokan darah yang tidak memadai," demikian dikutip situs tersebut.

Menurut Direktur Bedah Saraf rumah sakit, diduga bahwa Zhao menderita diseksi arteri karotid, yang merupakan penderitaan umum yang terjadi pada orang yang melakukan 'pijat Gua Sha'.

Kondisi ini dijelaskan sebagai pemisahan tiba-tiba dari lapisan arteri karotis, yang dapat menyebabkan stroke. Dokter juga menambahkan bahwa kondisi ini dapat diobati jika pasien melihat tanda-tanda stroke dini dan segera menerima bantuan medis.

Bule Ini Viral karena Terapi Tradisional, yang Ternyata adalah Kerokan

Seorang terapis tradisional, Hitesth Patel memajang foto seorang kliennya di facebook dengan punggung dipenuhi guratan-guratan merah. Sang terapis menyebut ini dampak dari pekerjaan sang klien.

Klien bernama Grace Campbell tersebut adalah seorang penata rambut. Sepanjang hari ia bekerja dengan postur yang tidak ideal, berdiri sepanjang hari. Itu membuat otot-ototnya mengalami kekakuan.

Menurut Hitesth, Grace butuh terapi untuk melemaskan kembali otot-otot kaku tersebut dan memperbaiki posturnya. Hitesth lalu memberikan terapi tradisional yang disebutnya berasal dari China, yakni gua Sha.

"Lewat gua sha, tubuh melepaskan stagnasi jaringan di otot. Tanda merah menunjukkan di mana jaringan tersebut berada," jelas Hitesth, dikutip dari Dailymail.

Foto yang diunggah pada 12 Oktober 2017 ini telah dibagikan lebih dari 21 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 10 ribu reaksi. Tak kurang dari 256 komentar membanjiri foto tentang terapi yang tak lain adalah 'kerokan' ini.

Di Asia, kerokan merupakan salah satu terapi tradisional yang cukup populer. Belakangan, terapi ini jadi perbincangan setelah pedangdut Ayu Ting Ting kedapatan memiliki tanda merah di tengkuknya. Tidak ada konfirmasi tentang hal itu, tapi diyakini itu bekas kerokan.  http://kamumovie28.com/johnny-english/

Viral Kelilipan Abu Rokok Saat Bermotor, Kenali Risikonya

Sebuah unggahan viral di medsos memperlihatkan pengendara motor yang nyaris adu mulut karena abu rokok. Salah seorang pengendara awalnya merasa kelilipan debu, sebelum mengetahui yang masuk ke mata adalah abu rokok.

"Disini gw kelilipan 2x. Gw kira debu ternyata depan gw bawa motor sambil ngerokok. Daritadi itu motor mau gw salip tapi goyang kanan kiri mulu," kata pengendara motor dalam video yang diunggah akun Twitter @G** W******.

Menanggapi kasus tersebut, dokter spesialis mata dr Florence Meilani Manurung, SpM(K) memperingatkan bahaya abu rokok jika masuk mata. Salah satu efeknya adalah terjadi iritasi.

"Abu rokok jika masuk mata akan menyebabkan iritasi atau mata merah yang mengakibatkan perih dan berair. Abu rokok bahkan bisa mengakibatkan erosi atau luka ringan jika mata sampai dikucek," kata dr Florence dalam pesan pendek yang diterima detikcom.

Risiko lain akibat abu rokok adalah luka bakar pada kornea mata. Kondisi ini terjadi jika abu dari ujung batang rokok terkena langsung ke bola mata hitam (kornea).

Cedera mata akibat abu rokok sebaiknya segera ditangani. Tentunya penanganan harus dilakukan dokter mata yang kompeten dan profesional.

Ingat Ya, Merokok Saat Berkendara Bisa Dipidana 3 Bulan atau Denda Rp 750 Ribu

 Merokok saat berkendara kerap dikeluhkan para pengguna jalan. Para perokok seperti tidak sadar, perilakunya bisa membahayakan orang di sekitarnya.

Sudah banyak teguran yang dilayangkan bahkan peraturan tertulis yang membingkai larangan merokok saat berkendara namun seperti tidak ditanggapi serius oleh para perokok. Padahal pelakunya bisa mendapat jerat pidana. Pasalnya asap rokok mengganggu kenyamanan orang disekitarnya.

Merokok menjadi salah satu pelanggaran dalam berlalu lintas sesuai dengan Pasal 106 ayat (1) UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pelanggaran atas pasal tersebut bisa dipidana 3 bulan penjara atau denda maksimal Rp 750 ribu.

"Berkendara itu membutuhkan konsentrasi penuh. Karena dia responsible riding-lah, dia bertanggung jawab pada dia sendiri dan kendaraan lain," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen M Iqbal kepada detikcom. https://kamumovie28.com/street-fighter-the-legend-of-chun-li/

Asap dan abu rokok dikhawatirkan bisa masuk ke mata dan melukai kornea mata. Sudah banyak kasus abu rokok masuk ke mata yang dikeluhkan masyarakat dan menjadi viral di media sosial.

Mengutip Mayo Clinic, salah satu risiko jika abu rokok masuk ke mata yakni menyebabkan luka pada kornea mata. Abu rokok yang masih panas pun bisa menimbulkan cedera di kelopak mata.

Jadi, mau sampai berapa banyak korban di jalan sehingga para perokok sadar tak boleh merokok saat berkendara?

Kebanyakan Nonton Drama, Remaja Ini Kena Stroke di Usia 19 Tahun

Seorang lelaki berusia 19 tahun di China hampir kehilangan nyawanya karena stroke. Hal ini karena ia berbaring menonton serial drama di tempat tidurnya setiap hari dengan waktu yang lama.

Dikutip dari World of Buzz, pria dari Provinsi Jiangsu ini didiagnosis mengalami cerebral infraction atau umumnya dikenal sebagai stroke. Ini merupakan suatu kondisi yang menyebabkan arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak menjadi sempit atau tersumbat.

Pria itu tiba-tiba merasa lemas pada anggota badan kanannya dan bicaranya mulai tak jelas. Pria itu kemudian harus menjalani operasi. Dokter menemukan bahwa pembuluh darah pria tersebut tidak memiliki elastisitas dan ia menderita aterosklerosis yaitu penyakit di mana plak, terdiri dari kolesterol dan kalsium lemak, menumpuk di dalam arteri.

Dokter bertanya-tanya penyebab pria tersebut menderita penyakit ini. Sebab, penyakit ini paling sering ditemukan pada orang berusia di atas 50 tahun. Ternyata, belakangan diketahui bahwa pria itu sama sekali tidak memiliki gaya hidup sehat. Selain kebiasaan merokok, ia juga tidak berolahraga dan hanya berbaring di tempat tidur menonton drama setelah makan setiap harinya.

Dokter mengatakan bahwa berat badannya lebih dari 100 kilogram dan sering berbaring miring sambil menonton drama. Hal ini yang menyebabkan kelemahan pada anggota badan kanannya.

"Waktu sangat penting untuk perawatan stroke, karena setiap menit setelah anda terserang stroke, 1,9 juta neuron mati," kata seorang dokter di Rumah Sakit Rakyat Jiangsu.

Nah, perlu diingat bahwa berbaring di tempat tidur sepanjang hari tidak baik untuk kesehatan. Terutama jika hal tersebut dilakukan setiap hari dalam waktu yang lama. Anda harus memastikan ada semacam gerakan dalam tubuh sehingga arteri tidak akan mengalami penumpukan zat yang akan menghalangi aliran darah ke otak.  http://kamumovie28.com/outlander/