Sabtu, 30 November 2019

Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga ala Tantri 'Kotak' Ini Dipuji Netizen

Gaji bulanan selalu habis tak bersisa? Mulailah belajar mengelola keuangan agar penghasilan kamu tak hanya lewat bagaikan angin lalu. Dalam mengatur keuangan ini kamu bisa belajar dari siapa dan mana saja. Salah satunya dari vokalis Kotak, Tantri, yang baru saja berbagi ilmu dalam mengurus keuangan.

Pelantun Pelan-Pelan Saja itu mengunggah ke Instagram postingan tentang bagaimana dirinya selama ini mengelola keuangannya. Dalam postingan tersebut, Tantri berbagi rumus yang bisa membuatnya menyisihkan pendapatan setiap bulan untuk menabung dan bersedekah.

"Jadi istri dan ibu itu harus pintar mengolah keuangan dalam rumah tangga, menteri keuangannya lah. Banyak yang sampai detik ini masih bingung cara ngolah keuangan biar bisa nabung? SAMA! Tapi akhirnya saya punya rumus buat saya pribadi, dan mungkin bisa di coba untuk semuanya. Inget ini versi saya, saya bukan konsultan keuangan tapi hanya konsultan rumah tangga pribadi, pengen share aja biar kita tetep bisa nabung ya geeess!" tulisnya.

Setiap bulan Tantri menerapkan rumus menyisihkan 30% pendapatannya untuk menabung, 10% bersedekah dan 10% tabungan sekolah putrinya. Setelah tiga pos tersebut terisi, istri dari Hatna Danarda itu baru menghitung pengeluaran lainnya seperti uang makan, bensin, tol, parkir, hingga biaya perpanjangan STNK.

Berikut tips lengkap Tantri dalam mengelola keuangan yang sudah diterapkannya:

"Kalo aku biasanya setiap pendapatan bulanannya selalu dipotong untuk:
30% tabungan
10% Sedekah ( bebas kalo yg ini mau dipakai atau ga. Kembali ke masing2 individu ya )
10% Tabungan sekolah Kara ( kalo yang sudah punya anak ya, klo yang blm bisa di alokasiin untuk persiapan pernikahan/pengeluaran tak terduga ) .
.
Misal gaji Rp. 3jt
900rb untuk tabungan
210rb untuk sedekah
189rb untuk pengeluaran tak terduga
.
.
Totalin pengeluaran pasti setiap 1 tahun sekali diluar bensin, tol, parkiran ( misal, asuransi, kendaraan, STNK, servis kendaraan ) lalu dibagi 12 untuk tau cost yang harus di keluarin tiap bulannya. Misal punya 1 motor harus keluar angka 5jt/tahun jika di bagi 12. Rp. 416.000/bulan
.
.
Sisa Rp.1.285.000
.
.
Baru deh ke pengeluaran bulanan pasti, (misal kos, pulsa hp) katakan kosan 700rb dengan pulsa 100rb total 800rb.

Sisa Rp. 485.000
Ini digunakan untuk makan, bensin dll. Dan kita masih bisa nabung & sedekah lhooo! Jangan diutak atik tabungannya itu kuncinya. Dan makin banyak sedekah makin berkah nikmat yang kita punya, Ini contoh ya ges, bukan bermaksud menggurui tapi rasanya ingin sekali membagikan racikan hitungan ini. Semoga bermanfaat yaa."

Postingan tips mengatur keuangan Tantri ini mendapat banyak respon positif dari pengguna Instagram. Sampai saat ini postingan tersebut sudah mendapat lebih dari 25 ribu likes dan lebih dari 400 komentar.

"Izin save yo mbak e ilmunya bermanfaat bgt... mksh," tulis salah seorang netizen. "Alhamdulillah.. pas pengen bisa ngatur keuangan.. kak @tantrisyalindri share ini.. terimakasih kak.. 😄 semoga bisa mempraktekannya..," tulis netizen lainnya.

Namun ada juga netizen yang merasa tips dari Tantri ini kurang realistis. Ibu satu anak itu pun memberikan penegasan bahwa sebelumnya dia pun sudah menulis kalau tips ini adalah versinya yang memang bukan konsultan keuangan. Dia juga mengatakan presentase yang dipaparkan di atas bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing orang.

"bisa kok dikurangin persentasenya. Misal sedekah jadi 2,5% aja trs yang pengeluaran tak terduga jadi 5% bisa disesuaikan," tulisnya.

Bagaimana menurut kamu tips dari Tantri ini? Kamu tertarik mencobanya? http://cinemamovie28.com/this-is-cinta/

Saat Suami Gajinya Lebih Kecil dari Istri, 3 Hal Ini Bisa Bikin Emosi

Istri yang bekerja kini banyak ditemukan di kehidupa demi memenuhi kebutuhan rumah tangga. Ketika istri memiliki jenjang karier yang membuat penghasilannya kian meningkat, beberapa suami terkadang tidak bisa menerimanya. Sebagian dari mereka merasa 'terganggu' ketika gaji istrinya lebih besar.

Saat suami mulai merasa tidak nyaman pada gaji sang istri yang lebih besar, seringkali berakhir dengan pertengkaran. Bahkan hingga menyebabkan keributan yang cukup besar bila tidak ada yang mau mengalah. Oleh karena itu, perlu disadari hal-hal apa saja yang bisa membuat suami emosi saat gaji mereka lebih kecil dari istri. Penting memahami hal-hal ini agar pernikahan tetap harmonis walaupun penghasilan istri lebih besar.

1. Pria Merasa Direndahkan

Konflik rumah tangga karena istrinya lebih sukses seringkali disebabkan oleh ego pria. Pria merasa direndahkan karena bagi dia harga diri di atas segalanya. Bila harga dirinya 'tersentuh' karena penghasilan istrinya lebih besar maka dapat menimbulkan masalah rumah tangga.  http://cinemamovie28.com/the-promise/


Sebagai contoh, istri memiliki pekerjaan yang mengharuskannya berangkat pagi dan pulang malam hari. Ia juga memiliki lingkungan sosial dan kegiatan di luar kantor. Sementara sang suami hanya bekerja setiap hari dan tidak mempunyai kegiatan sosial di luar. Terlebih lagi, penghasilan istri lebih besar dari suami.

Hal itu tentu membuat suami merasa rendah diri. Harga dirinya akan terusik serta menimbulkan sikap 'cemburu' karena kesuksesan istrinya. Ini bisa menjadi masalah besar dalam rumah tangga bila tidak didiskusikan dengan matang.

"Jadi laki-laki merasa memiliki nilai jika memang dia mempunyai pekerjaan. Laki-laki bekerja bukan cuma uang yang dicari tapi nilai harga diri juga, ketika uang atau pekerjaan perempuannya lebih sukses, laki-laki merasa tersentuh harga dirinya, itu yang biasanya menimbulkan konflik," tutur psikolog klinis, Ayoe Sutomo, M.Psi., kepada Wolipop beberapa waktu lalu di rumahnya, kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

2. Istri Merasa Lebih Berkuasa
Ketika istri merasa lebih berkuasa karena penghasilannya lebih besar tentu akan mengakibatkan konflik. Karena merasa menghasilkan gaji lebih besar, Anda ingin dihormati dan menguasai rumah tangga. Sikap seperti itulah yang dapat menyebabkan masalah. Ayoe menyarankan agar tetap menjaga komunikasi yang baik dengan suami. Hindari perasaan ingin memimpin rumah tangga. Ingat, suami tetaplah pemimpin keluarga.

3. Perubahan Pola Komunikasi
Perubahan pola komunikasi dalam rumah tangga tanpa disadari bisa menyebabkan konflik. Sikap mulai menyepelekan atau tidak menghargai pendapat pasangan bisa memicu konflik. Psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara itu menyarankan agar tetap menghargai serta menghormati suami sebagai pasangan hidup serta tidak mengubah pola komunikasi yang telah diterapkan sebelumnya. http://cinemamovie28.com/the-concubine/