Kamis, 21 November 2019

Angin Kencang Landa Aceh Utara, 13 Rumah Warga Rusak

Hujan disertai angin kencang melanda Kecamatan Seunudon, Aceh Utara, Aceh. Sebanyak 13 rumah rusak dan dua tiang listrik tumbang.

"Hasil pendataan kita ada 13 rumah rusak di Kecamatan Seunudon. 12 rumah di Desa Meunasah Sagoe dan satu rumah di Desa Matang Panyang. Kemudian, ada dua tiang listrik yang tumbang, dan satu bilik dayah di Desa Ule Rubek Barat ikut rusak," kata Kapolsek Seunudon, Polres Aceh Utara, Iptu Muhammad Jamil kepada wartawan, Kamis (5/9/2019).

Rumah-rumah yang rusak di Meunasah Sagoe tersebut milik Nuraini (45), Nurmala (35), Daini Nafi (40), Jamaluddin (42), Mahmuddin (39), Abdul Jalil (42), Razali Bedalah (43), M Yusuf (47), Habibah Latif (39), Ibrahim Ali (70), M Kasep (48), dan Nurfazinah (62). Sementara di Desa Matang Panyang rumah rusak milik Matsyah (60).

Jamil menyebutkan peristiwa itu terjadi pada Rabu (4/9) malam. Angin kencang menghempas dan merusak atap rumah korban. Termasuk, tumbangnya beberapa pohon ke atap rumah.

"Syukur, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Kita sudah ke lokasi dan mendata para korban. Saat ini dalam keadaan aman," sebut Jamil. https://bit.ly/336d0Zp
Sebelumnya diberitakan, dua rumah di Desa Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh, rusak tertimpa pohon yang diterpa angin kencang. Sejumlah korban terpaksa harus mengungsi karena rumah yang dihuni tak bisa ditempati.

Peristiwa itu berawal saat hujan disertai angin kencang melanda sebagian wilayah di Bireuen. Akibatnya, pohon mangga tumbang dan menimpa rumah mereka pada Rabu (4/9) sore sekitar pukul 19.00 WIB.

Hujan dan Angin Kencang di Kota Kisaran, Pohon-Tiang Listrik Tumbang

Hujan lebat disertai dengan angin kencang melanda kawasan Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Sejumlah pohon dikabarkan tumbang di beberapa titik.

Informasi yang dihimpun, tak hanya menyebabkan pohon tumbang, hujan deras yang turun pada Selasa (3/9/2019) sore juga menyebabkan sejumlah tiang listrik PLN tumbang. Selain itu genangan air juga melanda di beberapa tempat.

Beberapa lokasi yang terdapat pohon tumbang di antaranya, Simang Bunut, Kantor Camat Kisaran Barat, dan kawasan yang berdekatan dengan Komplek DPR daerah Sidodadi. Sebuah pohon jati yang tumbang juga menimpa jaringan hantaran udara tegangan menengah (HUTM) PLN di Jalan Nusa Indah.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Asahan, Khaidir Sinaga mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penanganan terkait pohon dan tiang listrik tumbang tersebut.

"Lagi proses, nanti kita kabari," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (4/9/2019) dinihari.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. https://bit.ly/2KHLQlf

Cerita Siswa di Aceh Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Lapuk demi Sekolah

Kondisi jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Delima, Pidie, Aceh, sangat memprihatinkan. Saat melewati jembatan lapuk tersebut, para siswa seolah-olah bertaruh nyawa. Ada siswa yang pernah tercebur ke sungai dan warga terperosok.

Jembatan sepanjang 14 meter ini membelah Sungai Krueng Baro, yang terletak di Desa Keutapang Aree, Kecamatan Delima. Jembatan lapuk ini menghubungkan tiga desa, yakni Pante Aree, Keutapang Aree, dan Mesjid Aree, dengan jalan aspal yang dilintasi angkutan umum.

Saat ini kondisi jembatan sudah tidak layak untuk dilewati. Beberapa bagian jembatan sudah bolong dan tidak ada lantai. Selain itu, papan yang dipakai sudah lapuk. Jika tidak berhati-hati saat melewatinya, warga bisa tercebur ke sungai.

"Sudah ada siswa sekolah satu orang yang jatuh ke dasar sungai karena terperosok. Orang dewasa ada yang terperosok kaki tapi tidak jatuh ke sungai," kata Kepala Desa Keutapang Aree Jawahir saat dimintai konfirmasi, Minggu (15/9/2019).

Jawahir menjelaskan, siswa dan warga masih menggunakan jembatan tersebut ketika beraktivitas sehari-hari. Mereka melewati jembatan untuk menuju jalan raya agar dapat menggunakan kendaraan umum.



Beberapa waktu lalu, jembatan sempat ditutup karena khawatir memakan korban. Namun, karena jembatan lain berjarak sekitar 1 kilometer dari desa, warga akhirnya kembali menggunakan jembatan lapuk tersebut.

"Warga menggunakan jembatan ini karena lebih strategis. Di seberang sungai itu, ada jalan yang dilalui labi-labi (angkutan umum di Aceh). Siswa sekolah lebih gampang melewati jembatan itu karena dekat untuk naik labi-labi," jelasnya.

Saat ini, sepeda motor sudah tidak dapat melewati jembatan tersebut. Menurut Jawahir, kondisi jembatan memprihatinkan sejak 2015 akibat diterjang banjir.

Warga pernah memperbaikinya secara swadaya, namun tidak bertahan lama. Dia berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan jembatan sehingga aktivitas siswa dan warga tidak terganggu.

"Selama ini tidak ada yang peduli. Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan di desa kami," harapnya. https://bit.ly/2OCN6HM

Pemkot Banda Aceh Beri Kesempatan Seni Lokal se-Aceh Tampil di CFD

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan, Car Free Day (CFD) yang digelar setiap Minggu pagi di Jl Tgk Daud Beureueh bukan hanya menjadi ajang promosi Banda Aceh, tapi segenap potensi kabupaten/kota se-Aceh. Semua potensi pariwisata, seni budaya hingga sektor unggulan Aceh dapat dikenal lewat CFD tersebut.

"Kami memberi kesempatan bagi semua kabupaten/kota di Aceh untuk tampil di sini," ujar Aminullah, dalam keterangan tertulis, Minggu (8/9/2019).

"Jadi CFD ini ajang yang sangat bagus untuk mempromosikan potensi pariwisata, ekonomi, seni budaya, dan sektor-sektor unggulan Aceh lainnya agar semakin dikenal oleh masyarakat luas," tambahnya.

Aminullah menambahkan, pengunjung yang hadir di Banda Aceh CFD bukan hanya warga Banda Aceh saja, melainkan ada dari luar kota, bahkan provinsi.

"Tadi yang saya tahu ada yang hadir dari Pidie, Bireuen, bahkan dari luar Aceh," katanya.

Menurut Aminullah, CFD yang sudah menjadi bagian atau gaya hidup warga Banda Aceh juga memiliki banyak manfaat. Mulai dari ajang silaturahmi, olahraga, hingga hiburan. Ajang ini juga menghidupkan komunitas dan UMKM.

"Setiap minggunya, ribuan pengunjung memadati area CFD, dan sesuai dengan teori ekonomi, semakin banyak orang dan aktivitas yang terjadi maka semakin besar perputaran uang yang terjadi. Dengan begitu, kesejahteraan warga kota pun akan ikut terdongkrak," pungkasnya.

Rangkaian acara Banda Aceh CFD minggu ini diawali dengan senam jantung sehat yang turut diikuti oleh Aminullah dan istri Nurmiaty AR. Hadir pula Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, Sekda Bahagia, dan sejumlah Kepala SKPK Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, Penampilan Guel tarian tradisional Gayo juga mampu menghipnotis ribuan pengunjung CFD. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan komunitas musik Gambus, dan sejumlah komunitas lainnya. https://bit.ly/2QBxHtB