Ombudsman Perwakilan Aceh melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke SMA Negeri 2 Pulo Aceh, Aceh Besar. Hasil sidak itu membuat Ombudsman heran alias geleng-geleng kepala.
Sidak tersebut dilakukan pada Rabu (9/10). Ombudsman datang setelah mendapat laporan dari warga tentang masalah pendidikan di sana.
"Beberapa tokoh masyarakat yang diwawancarai menyampaikan bahwa ada guru yang jarang datang ke Pulo Aceh. Padahal fasilitas rumah dinas disediakan oleh Pemkab Aceh Besar," kata Kepala Ombudsman Perwakilan Aceh Taqwaddin, kepada wartawan, Kamis (10/10/2019).
Begitu tiba di lokasi sekolah, tim Ombudsman melihat tidak ada seorang pun guru PNS serta Kepala Sekolah yang berada di sekolah. Padahal, di sekolah tersebut sudah ditempatkan 13 guru berstatus PNS.
"Saat tim datang siswa sedang tidak berada dalam kelas, sebagian sudah pulang pada pukul 11.00 WIB. Hal ini sungguh memprihatinkan. Jumlah siswa di sana berjumlah 88 orang dari 12 desa," jelasnya.
Taqwaddin juga mengaku kecewa dengan hal tersebut. Hasil investigasi ini akan dilaporkan ke Pemprov Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. https://bit.ly/2qxxCN4
"Saya sangat prihatin dan kecewa atas pelayanan seperti itu. Ini tidak bisa dibiarkan. Ini harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Aceh dan juga Pemerintah Kabupaten Aceh Besar," ujar Taqwaddin.
Jembatan Maut yang Sering Dilalui Siswa di Pidie Mulai Diperbaiki
Jembatan gantung di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh yang kondisinya memprihatinkan mulai diperbaiki. Lantai jembatan yang dilalui siswa sekolah ini sudah mulai dibongkar.
"Alhamdulillah sejak kemarin jembatan mulai diperbaiki. Kami sangat bersyukur," kata Kepala Desa Keutapang Aree, Kecamatan Delima, Jawahir, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (8/10/2019).
Para pekerja mulai membongkar lantai jembatan yang sudah lapuk sejak Senin (7/10) kemarin. Kondisi jembatan saat ini sudah tidak ada lantai lagi dan untuk sementara tidak dapat dilalui.
Pembongkaran lantai ini menjadi tahap awal pembangunan Jembatan sepanjang 40 meter itu. Menurut Jawahir, dirinya dua minggu lalu diperintahkan camat setempat untuk mengukur panjang serta lebar jembatan.
"Kami sangat berterima kasih untuk semua pihak yang turut membantu sehingga jembatan ini telah diperbaiki, terutama kepada Wakil Bupati Pidie," jelas Jawahir.
Pembangunan jembatan ini rencananya menggunakan anggaran yang diusulkan dalam APBK-Perubahan Pidie. Setelah pembangunan diharapkan jembatan itu dapat dimanfaatkan kembali warga terutama pelajar. https://bit.ly/2D1ZFHd