Menko Polhukam, Mahfud Md, menerima kedatangan Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia, Kim Chang-beom. Mahfud membicarakan soal rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korsel.
"Ya pertama CC, courtesy call biasa karena saya baru, kedua (berbicara soal) menyongsong kunjungan presiden yang akan berangkat ke sana tanggal 23 (November) besok," kata Mahfud Md kepada wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Mahfud mengatakan Jokowi berencana melakukan pertemuan internasional di Korsel. Selain itu, Jokowi juga akan membicarakan hubungan bilateral dengan Korsel.
"Presiden akan ke sana akan ada pertemuan internasional kemudian bicara bilateral Indonesia-Korea yang sudah banyak melakukan kerja sama," ucapnya.
Kim Chang-beom meninggalkan Kemenko Polhukam usai melakukan pertemuan dengan Mahfud sekitar sejamKim Chang-beom meninggalkan Kemenko Polhukam usai melakukan pertemuan dengan Mahfud sekitar sejam (Matius Alfons/detikcom)
Selain itu, Mahfud juga sempat berbincang terkait kerja sama kedua negara dalam pengadaan alutsista. Dia juga mengaku berbicara soal pendidikan, perdagangan, hingga seorang tahanan Korea di Indonesia.
"Banyak kok yang dibicarakan, soal pendidikan, soal persenjataan, soal perdagangan, itu hanya sebagian kecil aja, bahkan juga ada soal tahanan Korea di sini, orang ditahan atas permintaan Interpol dari negara lain itu juga dibicarakan," ujar Mahfud. https://bit.ly/2OGG055
Indonesia-Korea Kembangkan SDM Bidang Transportasi di ASEAN STOM
Pada pertemuan ASEAN Senior Transport Meeting (STOM) ke-48, Pemerintah Indonesia melalui delegasi dari Kementerian Perhubungan menyampaikan apresiasinya kepada Republik Korea terkait program pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Republik Korea atas kerja sama yang luar biasa antara Indonesia dan Korea, khususnya dalam program pengembangan sumber daya manusia (pengembangan kapasitas)," ujar Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerjasama Internasional, Agus P Saptono dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2019).
Agus mengungkapkan bahwa tahun ini Indonesia telah mengirim personil untuk bergabung dengan program peningkatan kapasitas transportasi jalan, kereta api dan infrastruktur di Korea.
"Saya berharap kerja sama kita antara negara-negara anggota ASEAN dan Korea dapat mencapai hasil yang positif," harapnya.
Senada dengan dengan yang disampaikan Agus, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Barang dan Peti Kemas Ditjen Perhubungan Laut, Richard Christian selaku perwakilan Delegasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga menyampaikan apresiasinya kepada negara anggota ASEAN. Khususnya kepada Pemerintah Jepang dan Malaysia atas dimulainya program pelatihan personel lanjutan untuk layanan lalu lintas kapal (vessel trafic system/VTS).
"Pelatihan pengelolaan dan perencanaan VTS yang akan diadakan di Maritime Transport Training Instite (MATRAIN) Malaysia adalah pelatihan yang sangat berguna dan penting untuk meningkatkan kapasitas personil untuk mengembangkan perencanaan pembentukan dan pengoperasian VTS di perairan Indonesia, serta langkah-langkah keselamatan maritim lainnya," ucapnya.
Richard mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip dan praktik dalam membantu proses pengambilan keputusan serta menilai kebutuhan terkait langkah-langkah keselamatan maritim yang ditetapkan termasuk pendirian VTS.
Dalam agenda ini, pembahasan difokuskan pada peningkatan sistem navigasi dan langkah-langkah keamanan sesuai dengan standar internasional. Pembahasan ini membahas tindak lanjut atas penandatanganan MoU ASEAN tentang Peningkatan Standar Keselamatan dan Inspeksi untuk Kapal Nonkonvensi (Nonconvention Ship/NCS) di Negara-negara Anggota ASEAN.
Richard mengatakan bahwa Myanmar telah menandatangani MoU Peningkatan Standar Keselamatan dan Inspeksi untuk Kapal-kapal Nonkonvensi di Negara-negara Anggota ASEAN. Pertemuan tersebut mencatat bahwa Sekretariat ASEAN sedang dalam proses penerbitan salinan asli MoU. Nantinya Malaysia akan menjadi tuan rumah workshop Peningkatan Standar Keselamatan dan Inspeksi ASEAN untuk Kapal Nonkonvensi pada Maret 2020 di Maritime Transpor Training (MATRAIN), Port Klang, Selangor.
"Kami juga berharap pada kesempatan berikutnya dapat memiliki kerja sama lebih lanjut dengan stakeholder terkait, termasuk Jepang," tuturnya.
Selain itu, dalam rangka pelaksanaan peningkatan fasilitas pelabuhan di Malaka dan Dumai, Indonesia dan Malaysia menargetkan rute pelayaran RoRo Dumai-Malaka akan segera terealisasi di 2020. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Wisnu Handoko saat menghadiri acara 11th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Working Group on Transport Infrastructure di Palembang, Sumatera Selatan. https://bit.ly/2OGG5pp