Rabu, 20 November 2019

Orang Kurus Bebas Kolesterol, Mitos atau Fakta?

Orang bertubuh kurus pasti bebas kolesterol tinggi? Belum tentu lho. Ternyata itu hanya mitos belaka. Bentuk dan berat badan tidak ada hubungannya dengan kadar kolesterol dalam darah.

Orang yang kurus dan tampak sehat bugar bisa saja punya kolesterol tinggi tanpa menyadarinya. Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur, kelebihan kolesterol atau hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi di mana tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah.

"Kolesterol adalah lemak yang berwarna putih dan tersebar di seluruh sel tubuh. Tubuh kita sebenarnya memproduksi sendiri dan menyimpan persediaan kolesterolnya di hati. Penyebab utama tingginya kolesterol adalah dari makanan sehari-hari yang kita konsumsi, walau ada beberapa faktor lain penyebab tingginya kolesterol selain makanan seperti penyakit tertentu, usia tua, obesitas, alkohol dan asap rokok, kurang gerak serta juga ada faktor genetik," ujar dr Muliaman, kepada detikHealth, baru-baru ini.

Menurut dr Muliaman, keberadaan kolesterol ini sebenarnya sangat dibutuhkan untuk menunjang proses metabolisme tubuh. Seperti membantu produksi vitamin D yang nantinya berguna untuk tulang dan gigi, melindungi sel seperti sel otot dan sel syaraf hingga pembentukan asam empedu untuk penyerapan lemak.

"Tapi ingat hanya lemak yang baik yang dibutuhkan tubuh lemak. Kolesterol jahat malah akan berbahaya menempel di pembuluh darah dan menyumbat dan pecah yang sering disebut dengan stroke," ujarnya.

Pada orang yang gemuk, menurut dr Muliaman memang memiliki risiko hiperkolesterolemia lebih tinggi, karena memang di dalam jaringan tubuhnya banyak lemak. Tapi, pada orang yang kurus juga walau lemak tubuhnya sedikit, belum tentu juga kolesterol darahnya rendah atau normal.

"Karena banyak juga orang yang kurus karena sesuatu hal, terutama makan lemak berlebih maka kadar kolesterol darahnya meninggi," jelasnya.

dr Muliaman menambahkan, setelah mengonsumsi makanan berlemak tinggi, biasanya akan diserap dan harusnya dipakai sebagai sumber tenaga. Tapi jika makan terlalu banyak dan kurang aktivitas, maka lemak ini akan menumpuk di bagian tubuh mulai di pembuluh darah, pinggul dan perut.

"Lemak yang menumpuk di bagian perut ini sering disebut sebagai lemak viseral. Menurut para ahli lemak viseral ini sering disebut sebagai pencetus penyakit kardiovaskular (jantung pembuluh darah) seperti hiperkolesterolemia yang bisa menyebabkan stroke dan penyakit jantung koroner. Ini berkaitan pula dengan ukuran lingkar pinggang atau perut yang idealnya harus di bawah 90 cm untuk pria dan di bawah 80 cm untuk wanita," bebernya,

Mengingat bahaya dari lemak perut ini, maka bisa dijadikan patokan untuk memprediksi penyakit stroke dan penyakit jantung koroner. Kerena itu, untuk menghindarinya dengan cara pola hidup sehat mengatur makan dan olah raga teratur. Hindari makan yang berlemak tinggi seperti gorengan, santan, jeroan dan lain sebagainya. https://bit.ly/2XwBU37

Selain itu, Anda juga dapat mencegah hiperkolesterolemia ini dengan rutin mengonsumsi Nutrive Benecol 2 kali sehari setelah makan secara rutin. Nutrive Benecol mengandung Plant Stanol Ester (PSE) yang telah teruji klinis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah 7-10% jika dikonsumsi teratur 2 kali sehari dalam 2-3 minggu.

Sehatkah Diet Rendah Karbohidrat bagi Penderita Diabetes?

Bagi pengidap diabetes, diet rendah karbohidrat dipercaya dapat mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini disebabkan penderita diabetes umumnya tidak dapat mengolah karbohidrat dengan baik. Akibatnya proses memasukkan karbo yang sudah berbentuk glukosa ke dalam tubuh terhambat akibat kegagalan insulin.

Padahal, karbohidrat ini menjadi salah satu asupan penting yang memiliki sumber energi baik karena terdapat serat, mineral dan juga vitamin. Lantas sehatkah diet karbohidrat ini bagi pengidap diabetes?

Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur, penderita diabetes seharusnya tidak sembarangan melakukan diet rendah gula ini. Tetap harus mengikuti aturan yang diberikan oleh ahli diet. Ini penting sebab asupan nutrisinya harus diutamakan.

"Diet rendah karbo artinya mengurangi jumlah karbohidrat totalnya, bukan menghindari, biasanya jenis karbohidratnya dipilihkan. Ini penting karena penderita diabetes sangat tidak responsif dengan gula karena kadar insulin yang rendah atau tidak cukup," ujarnya kepada detikHealth baru-baru ini.

dr Muliaman menyebutkan ada dua jenis karbohidrat yang harus diketahui oleh pengidap diabetes, yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Keduanya memiliki kandungan yang berbeda, ada yang dapat diserap dengan baik dan juga dapat mengendalikan gula darah dalam tubuh.

"Penderita DM (diabetes mellitus) dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks agar gula darahnya tidak cepat naik. https://bit.ly/2XyMeYK

Rabu, 11 November 2015

Apakah Media Sosial "Tsu" Termasuk Scam?

Saya sudah pernah menulis tentang tsu di postingan sebelumnya di sini. Saat itu saya baru beberapa hari mendaftar sebagai pengguna tsu dan masih belum tahu apa yang akan terjadi dengan media sosial baru ini selanjutnya. Saat itu pengguna tsu seperti dilaporkan ZDNet baru sekitar sejuta setelah empat minggu diluncurkan. Kini, sekitar dua bulan kemudian, pengguna tsu sudah berkembang sekitar dua juta di seluruh dunia.

 Yang paling banyak disorot tentang tsu dan mungkin diragukan adalah konsep pembayaran setiap postingan di tsu dalam bentuk royalty. Ketika mendengar mendapat penghasilan, dalam bentuk dollar pula, dari Internet reaksi sebagai orang pasti ini semacam scam atau penipuan.

Wajar saja, karena memang banyak sekali bertebaran di dunia maya website yang menawarkan penghasilan, bahkan dengan iming-iming jadi bisa jadi kaya ala miliuner. Apakah tsu mengiming-imingi hal semacam itu? Tentu saja tidak. Seandainya tsu mengobral janji akan membayar setiap postingan dengan puluhan atau ratusan dollar dalam waktu singkat, saya pun akan mundur teratur dan berpikir seribu kali untuk sign up. Dan tsu tidak memungut pembayaran se-sen pun untuk mendaftar. GRATIS. Jadi, kalau seandainya tsu tidak membayar, kita juga tidak merasa dirugikan.

Apa yang dilakukan tsu sebetulnya bukan hal baru, seperti dinyatakan Sebastian sendiri, seperti saya kutip di tulisan saya sebelumnya, tsu ini mengikuti konsep Youtube yang fenomenal dan sukses secara global dengan membagi keuntungan ke pengunggah video dari iklan yang mereka peroleh. Demikian juga dengan tsu, semua ada hitungan bagi hasil yang masuk akal. Dan tsu berani membagikan 90% dari hasil iklan ke pengguna.

Dengan konsep seperti Youtube itu, pengguna tsu yang hanya sesekali posting dan postingannya tidak mendatangkan view, like dan comment dalam jumlah yang memadai tentu saja tidak bisa berharap akan mendapatkan royalty. Semakin ramai postingan yang kita buat, semakin besar nilainya. Dan di tsu ini menerapkan konsep referral atau referensi atau bisa juga dianggap member get member. Kita akan dapat sepertiga dari postingan rekrutan kita yang mendatangkan royalty.

Besarnya payout atau cash out atau penarikan penghasilan yang akan dikirim dalam bentuk cek minimal $100. Mungkin dalam hitung-hitungan normal jumlah ini akan sangat sulit tercapai atau terkumpul, tapi dengan sistem Family Tree dan kekuatan viral bisa saja tercapai. Tapi, jangan takut, tsu juga menyediakan fitur transfer peer-to-peer atau donasi ke yayasan nirlaba yang terdaftar jika kita memang bermurah hati ingin menyumbangkan perolehan kita.

Pemilik yayasan amal bisa mendaftarkan ke tsu sebagai penerima donasi dari pengguna tsu, jumlah donasi ini bisa berapa pun, tidak harus mencapai batas minimal payout. Tentang fitur yang ada di tsu sebetulnya tidak jauh berbeda dengan media sosial umumnya. Syarat minimal untuk bersosialisasi di dunia maya terpenuhi, ada Diary atau timeline, fitur like dan comment, Message (untuk berkirim pesan antarpengguna), notifikasi.

Selain itu, ada Family Tree yang menggambarkan secara rapi hubungan antar teman kita dalam Network, seperti Children dan Grandchildren. Lalu ada bagian Analytics yang membuat grafik banyaknya view, like, dan comment yang kita peroleh setiap hari dan juga rincian terhadap setiap postingan. Hal ini hanya bisa kita dapatkan di Page-nya Facebook.

Untuk mendaftar jadi pengguna tsu, kita harus menggunakan link yang dimiliki teman yang telah terdaftar atau masuk ke www.tsu.co dengan memasukkan short code yang merupakan username dari teman kita, misalnya siscajuni, milik saya. Jadi, kalau kita berharap jadi kaya dari tsu memang agak mustahil. Setidaknya tsu adalah bentuk lain dari media sosial yang menawarkan kontrol terhadap postingan kita seperti dinyatakan dalam website-nya. 

Kontrol tersebut termasuk hak yang kita dapatkan sebagai pembuat postingan. Memang tidak bisa dipungkiri, ada banyak pengguna tsu yang melakukan spamming dengan membuat komentar yang copy-paste demi banyak mendapatkan traffic yang ramai. Akan tetapi, pihak tsu berjanji akan mengontrol bentuk-bentuk spamming seperti itu, termasuk konten porno dan mengandung unsur penghinaan politik, ras dan agama, tentu saja menurut standar mereka.

Lalu, sudah berapa dollar yang saya dapatkan selama ini? Begitu banyak pertanyaan seperti ini yang saya dapatakan dari teman-teman saya. Perlu dijawab gak ya? Silakan daftar dan jadi Children saya deh untuk tahu jawabannya. Hahaha... It’s not all about the money, but I like the concept of tsu, belajar berbagi dengan sesama.