Minggu, 22 Maret 2015

Terkena Gangguan Jiwa Berat, Lelaki Penggal Kepala Istri

Kepolisian Sektor Pauh, Jambi, menyatakan pelaku pembunuhan sadis dengan memenggal kepala istrinya sendiri, Hendri (35), mengalami gangguan jiwa.

Berdasarkan surat resmi hasil pemeriksaan dokter ahli RSJ Jambi, bahwa pelaku dinyatakan mengalami gangguan psikotik atau gangguan jiwa berat, namun demikian kasusnya tetap akan dilanjutkan secara hukum, kata Kapolsek Pauh AKP Darmawan, di Jambi, Jumat (20/3/2015).

Ia mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli dari dokter rumah sakit jiwa Jambi, pihaknya juga sudah menerima hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku. Hasilnya pelaku Hendri memang benar mengalami gangguan psikotik atau gangguan jiwa berat.

"Polisi sudah menerima hasilnya dari dokter ahli dan dalam waktu dekat berkasnya akan kita limpah ke kejaksaan," kata Darmawan.

Untuk menentukan pelaku ditahan dan bersalah nantinya sebut Kapolsek, saat proses persidangan dan untuk sementara meskipun hasil pemeriksaannya sudah keluar dari pihak rumah sakit, pihaknya akan tetap memproses berkasnya dan pelaku akan tetap dititipkan di RSJ.

"Nanti yang menentukan apakah tersangka bersalah atau tidak adalah hakim di pengadilan dan polisi hanya menyiapkan berkasnya dan dalam waktu dekat akan limpahkan ke kejaksaan," kata Kapolsek Pauh, Darmawan.

Hendi (35) warga Desa Taman Bandung, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi yang beberapa waktu lalu tega membunuh dengan memenggal kepala isterinya hanya cuma masalah kecil yakni tersinggung ditegur sang istri dan daftar riwayat pelaku memang pernah mengalami gangguan jiwa sebelum berkeluarga.

Ketahuan Selingkuh, Burung Lelaki Ini Tak Bisa Lepas Dari Pasangannya

Bukan main malunya pasangan selingkuhan ini, Sasha Ngema (34) dan Sol Qoboza (22), yang jadi tontonan ratusan warga Johannesburg, Afrika Selatan.

Mereka menjadi tontonan bukan hanya karena ketahuan selingkuh, tapi gara-gara ‘burung’ Sol yang tak bisa lepas dari miss v Sasha.

Para tetangga dan orang-orang yang melintas di rumah Sasha mendengar teriakan keduanya dan menarik perhatian.

Awalnya para tetangga mengira kalau jeritan pasangan selingkuh ini karena mereka sedang menikmati saat-saat indehoi, tapi belakangan baru ketahuan kalau keduanya meminta tolong.

Keduanya menderita karena kelamin mereka tak bisa dilepas karena cengkraman dan jepitan miss v Sasha tak bisa dikendurkan.

Dari awalnya hanya para tetangga, lalu semakin banyak warga Johannesburg yang berdatangan karena ingin menyaksikan.

“Awalnya saya kira itu hanya jeritan kenikmatan seksual, tapi tertanya itu jeritan minta tolong,” cerita Priscilla Ndlovu tetaangga Sasha, seperti dilansir dari Dailystar, Sabtu (21/3/21015).

“Saya mengetuk pintu untuk melihat keadaan mereka, dan saat saya melihatnya, mereka sedang berbaring kesakitan sambil menangis dan berteriak meminta dibebaskan,” tambahnya lagi.

Polisi sampai datang membubarkan para penonton dengan semprotan merica dan membawa keduanya  ke rumah sakit untuk diberi pertolongan.

Gara-gara kejadian itu, penduduk setempat meyakini kalau suami Sasha sengaja memasang ilmu terntentu untuk mencegah agar istrinya tak selingkuh selama dia bekerja di tempat lain.

Sementara para ahli medis mengatakan, kejadian memalukan itu adalah kejadian langka yang disebut captivus penis di mana vagina menjepit kuat penis dan sulit dilepaskan.