Jumat, 20 Juni 2014

Singapura di Kepung Anak Muda Pengguna Internet Terbesar di Asean

Baru-baru ini Singapura dan Hong Kong didapuk sebagai negara dengan tingkat penggunaan ponsel pintar tertinggi di Asia Pasifik. Bagaimana tidak, 87 persen penduduk Singapura yang hanya 5,4 juta jiwa itu memiliki ponsel pintar. Padahal di Amerika jumlahnya tak lebih dari 65 persen.

Hasil survei lain mengungkap orang-orang Singapura menghabiskan waktu rata-rata selama 38 menit tiap kali membuka Facebook, atau dua kali lebih lama daripada orang Amerika.

Namun fakta ini bukan semata menunjukkan bahwa masyarakat Singapura sudah sangat modern dan melek teknologi. Justru sejumlah psikiater melihat adanya fenomena kecanduan pada sebagian generasi, terutama yang masih berada di bawah 30 tahun.

Seorang psikiater bernama Adrian Wang dari Gleneagles Medical Centre mengaku pernah menangani seorang pasien laki-laki yang mengidap kecanduan teknologi padahal usianya masih 18 tahun.

"Anak ini tidak bercukur, rambutnya gondrong, kurus kering, tidak mandi berhari-hari dan tampak seperti gelandangan. Ketika ayahnya mencoba mematikan koneksi internet di rumah mereka, si anak jadi luntang-lantung di depan rumah tetangga-tetangga mereka untuk mendapatkan koneksi wireless.

Pakar lain, Tan Hwee Sim dari klinik The Resilienz Mind, Singapura menambahkan jenis kecanduan internet pada pasien muda cenderung berubah dari tahun ke tahun. Dulu, generasi muda lebih terobsesi pada game online, sedangkan di masa kini kecanduan pada media sosial dan mengunduh video jauh lebih ngetren.

"Ini belum termasuk gejala fisik, karena makin banyak orang yang mengeluh 'text neck' atau 'iNeck', yaitu gangguan pada leher karena terlalu banyak menunduk ketika menggunakan ponsel, bahkan ketika mengantre atau menyeberang jalan," imbuh Tan Kian Hian, konsultan dari departemen anestesiologi dari Singapore General Hospital


Beruntung di Singapura sudah berdiri pusat konseling National Addictions Management Services dan Touch Community Services yang khusus menangani pasien penderita kecanduan digital.

"Namun generasi muda paling rentan terkena hal ini (kecanduan digital) karena mereka mengadopsi teknologi lebih dulu, tapi tak dapat membatasi dirinya sendiri," tutur Trisha Lin, asisten profesor komunikasi dari Nanyang Technological University seperti dikutip dari AFP, Jumat (20/6/2014).

Menurut Lin, gejala kecanduan digital sendiri antara lain kesulitan mengendalikan kecanduan yang dialami, cemas ketika harus terpisah dari ponsel pintarnya, penurunan produktivitas dalam studi maupun pekerjaan, dan mengecek ponsel secara terus-menerus menjadi sebuah kebutuhan.

Lantas bagaimana pemerintah Singapura menyikapi hal ini? Selain menggelar berbagai kampanye untuk membiasakan diri tak bergantung pada gadget, dalam waktu dekat pemerintah akan meluncurkan program khusus berupa edukasi pada anak-anak usia prasekolah berikut orang tuanya agar orang tua tidak memberikan gadget ini terlalu dini.


Sumber :  http://health.detik.com/read/2014/06/20/070129/2613786/1301/2/susul-korsel-dan-tiongkok-singapura-juga-dikepung-anak-anak-muda-pecandu-internet

Minggu, 15 Juni 2014

Mengapa Tidak Baik Mengomsumsi French Fries Terus Menerus

Nonton bola sambil makan French fries dicocol saus sambal memang asyik. Tanpa disadari orangpun mengonsumsi dalam jumlah banyak. Padahal hal ini tak baik jika dilakukan terlalu sering. Sebaiknya perhatikan beberapa efek negatifnya untuk kesehatan.

Jika terus menerus dikonsumsi, kentang goreng ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Mengapa?

1. Mengandung lemak jahat

Lemak jahat pada kentang yang digoreng bisa menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Ketika lemak jahat dikonsumsi terus-menerus, lemak itu akan membuat platelet dalam aliran darah. Lalu, platelet itu melekat dan membentuk gumpalan pada dinding pembuluh darah arteri. Gumpalan itulah yang menciptakan plak dan bisa memicu penyakit jantung dan stroke.

2. Mengandung karbohidrat buruk

Kentang sumber karbohidrat baik. Kentang putih biasa digunakan untuk membuat French fries. Padahal kentang putih terbukti lebih mudah diubah menjadi gula oleh tubuh. Ketika tubuh mengambil banyak gula dari karbohidrat, tubuh dipaksa menggunakan gula itu menjadi energi yang disimpan dalam lemak. Akibatnya, akan cepat mengalami kegemukan.

3. Memicu kanker

Makanan yang digoreng memang gurih lezat. Makanan yang digoreng dalam minyak yang telah digunakan berkali-kali akan mengakibatkan makanan itu mengandung lemak trans. Lemak trans bertindak sebagai karsinogen dalam tubuh karena tinggi akrilamida. Bahan kimia ini diklaim sebagai zat penyebab kanker.

4. Memicu diabetes

Konsumsi karbohidrat terus menerus bisa menyebabkan kadar insulin tubuh meningkat. Karena karbohidrat diubah menjadi gula. Meningkatnya kadar insulin dapat memicu risiko diabetes. Karenanya batasi konsumsi French fries.


Kebiasaan Makan di Kantor Bisa Membuat Berat Badan Naik


Sudah berdiet ketat tetapi berat badan tetap naik? Bisa jadi hal ini disebabkan oleh kebiasaan makan di kantor, mulai dari camilan, kopi, atau pilihan menu makan siang. Agar badan tetap sehat dan ramping, hindari kebiasaan makan yang buruk di kantor.

Pekerja kantor biasa menghabiskan waktu sekitar 8 jam lebih di kantor. Kurang bergerak dan sering mengonsumsi makanan tinggi kalori bisa jadi penyebabnya. Karenanya perhatikan kebiasaan makan di kantor ini.

1. Ngemil biskuit

Makan biskuit ditemani secangkir teh manis adalah kegiatan yang sering dilakukan di kantor. Dengan alasan membantu menjaga energi atau menghindari kantuk, Padahal, biskuit adalah salah satu camilan tinggi kalori karena banyak mengandung gula, lemak, dan terigu. Sebaiknya, hindari membawa biskuit ke kantor dan menyimpan biskuit di laci kerja.

2. Jauhi si pembawa makanan

Di setiap kantor pasti ada orang yang sering menawarkan makanan yang mereka bawa, seperti kue dan biskuit. Meski bermaksud baik, ternyata hal ini tak baik untuk yang sedang berdiet. Boleh saja jika sesekali, namun ini bisa terjadi setiap hari. Pastikan Anda tidak terpengaruh tawaran dari orang-orang seperti ini. Tolak tawaran makanan dari mereka dengan cara baik-baik.

3. Jangan habiskan kue

Selalu saja ada sesuatu yang dirayakan di kantor. Mulai dari ulang tahun, pernikahan, hingga seseorang yang berhenti bekerja. Biasanya selalu ada kue. Itu artinya Anda harus siap-siap untuk kalori ekstra yang masuk ke tubuh. Anda merasa tidak enak jika tidak memakan kue yang ditawarkan. Sebaiknya, cicipi kue sedikit dengan porsi kecil dan jangan sampai habis. Hal ini lebih baik agar kalori yang masuk tidak terlalu banyak.

4. Bawa bekal makan siang sendiri

Makan siang yang dihidangkan di luar memang sangat menggoda. Karena pilihannya banyak dan semua terlihat lezat. Padahal Anda belum tahu kandungan nutrisi dan kebersihannya. Lebih baik bawa bekal makanan sendiri dari rumah. Selain itu lebih hemat. Hentikan kebiasaan makan siang di luar. Jika terpaksa, sebaiknya batasi seminggu sekali.

5. Kurangi bertemu rekan kerja di akhir pekan

Pada akhir pekan, kadang Anda suka bertemu dengan rekan kerja, entah di restoran atau kafe. Pertemuan itu selalu dilengkapi dengan makanan minuman yang sengaja dipesan sebagai teman ngobrol yang tinggi kalori. Sebaiknya, jangan biasakan pertemuan dengan rekan kerja di akhir pekan. Gunakan akhir pekan untuk berkumpul bersama keluarga. Mungkin Anda bisa memasak bersama atau berolahraga.

6. Minum air yang cukup

Ketika sedang serius bekerja, seringkali Anda lupa untuk minum air. Kurangnya pasokan air yang cukup membuat darah mengental dan meningkatkan viskositas darah. Hal ini bisa memicu gangguan pembuluh darah otak, penyakit kardiovaskular, dan gangguan fungsi ginjal. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan cukup minum air. Hindari minuman manis, lebih baik minum air putih.




Sumber :  http://www.detik.com/