Senin, 09 Juni 2014

Manfaat dari Sebuah Lamunan dan Untung Rugi nya Melamun

Melamun tentunya pernah dilakukan semua. Entah ketika santai, mengantri, mandi bahkan ketika belajar di dalam kelas dan bekerja di kantor. Pakar mengatakan melamun berhubungan dengan tujuan atau cita-cita kita di masa depan.

"Banyak orang melihat melamun sebagai tindakan yang sia-sia dan tak bermakna, padahal tidak selalu seperti itu," tutur Dr Muireann Irish dari Neuroscience Research Australia.

Lalu apa saja yang kita dapat ketika sedang melamun? Berikut beberapa efek positif dan negatif dari melamun seperti dikutip dari ABC Australia.

1. Jadi Sumber Inspirasi

Profesor Eric Klinger dari University of Minnesota mengatakan bahwa meski hanya berupa tujuan dan cita-cita jangka pendek, melamun dapat menjadi alternatif otak untuk berpikir tentang suatu solusi yang mungkin saja tak pernah kita pikirkan sebelumnya.

"Sering kali kita menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi ketika sedang melamun. Karena ketika kita melamun, pikiran menjadi lebih rileks dan 'berkeliling' menuju laci-laci memori yang tak tersentuh sebelumnya," tutur prof Klinger seperti dikutip dari berbagai sumber dan ditulis Sabtu, (7/6/2014).

2. Otak Lebih Kreatif

Dua penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Central Lancashire telah membuktikan hal itu. Bahkan di tempat kerja, melamun bisa jadi pendongkrak kreativitas bagi karyawan untuk semakin memperbaiki kemampuan memecahkan masalah.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa melamun mungkin bisa memberikan keuntungan di tempat kerja, sebab bisa membentuk pola pikir lateral yang membantu karyawan memecahkan masalah," kata salah seorang peneliti, Dr Sandi Mann seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (7/6/2013).

3. Berisiko Tinggi Insomnia

Penelitian mengatakan bahwa orang yang sering melamun memiliki risiko tinggi indomnia primer. Sebabnya, otak menjadi lebih sering terjaga karena tidak bisa menghentikan pikiran-pikiran yang ada di kepalanya.

Dr Sean Drummond, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa orang-orang dengan insomnia tak hanya mengalami kesulitan tidur di malam hari, tetapi juga membuat otak mereka tidak berfungsi dengan efisien di siang harinya.

"Tidak mengherankan bahwa seseorang dengan insomnia butuh kerja keras untuk bisa menyelesaikan aktivitas dan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan mereka yang tidurnya sehat," terang Dr Drummond.

4. Depresi

Dr Irish mengatakan bahwa memang biasanya melamun dilakukan ketika sedang bad mood atau perasaan tidak senang. Penelitian yang dilakukannya tahun 2010 mengatakan bahwa hampir 55 persen orang melamun ketika sedang sedih, patah hati, atau mengalami masalah keluarga.

"Memang ada efek negatifnya. Jika melamun ketika sedih biasanya orang akan memperkuat imajinasi tentang kesedihan tersebut, yang dapat berujung pada depresi.

5. Memperpendek umur

Para ilmuwan di University of California, San Fransisco melakukan penelitian mengenai telomer yang merupakan topi pelindung ujung kromosom. Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa memendeknya telomer merupakan salah satu penanda terkuat penuaan dini.

Menurut para peneliti, sebenarnya tidak ada yang salah dengan melamun tetapi melamun biasanya dilandasi oleh ketidakbahagiaan dan perasaan sedih. Stres dan ketidakpuasan terhadap hidup telah dikaitkan oleh memendeknya telomer dalam berbagai penelitian sebelumnya.

Telomer akan memendek seiring dengan bertambahnya usia, sehingga telomer yang memendek pada usia berapa pun dapat memprediksi berkembangnya suatu penyakit dan kematian dini.

Minggu, 08 Juni 2014

Beberapa Tips Untuk Berkencan dengan Wanita Mapan

Kaum Hawa di era sekarang lebih memiliki posisi dan kepintaran yang tak boleh dianggap remeh. Anda pun pasti jatuh cinta padanya karena itu. Tambah lagi: menurut penelitian terbaru di Spanyol, wanita yang terdidik dan kaya punya seks yang lebih baik dibanding dengan mereka yang status sosial ekonominya rendah. Kenapa?

“Pendidikan tinggi membuat mereka sadar akan kebutuhan dan kemampuan yang lebih besar untuk mengembangkan seksualitas mereka. Dengan kekayaan yang dimiliki, akses terhadap sumber daya yang bisa tingkatkan kehidupan seks mereka juga akan lebih banyak,” kata peneliti Dolorez Ruiz, Ph. D. Masuk akal!

Anda mungkin tak punya penghasilan yang nominalnya enam digit. Tapi, bukan berarti Anda tak bisa mengencaninya. Ikuti tiga tip ini agar bisa berkencan dengan mereka. Please, ini hanya untuk Anda yang benar-benar punya keinginan murni untuk serius dengan si dia!

Mengobrol Santai

“Mengajaknya ke lounge, bar atau tempat-tempat berkelas lainnya? Ya, mungkin itulah yang ada dipikiran Anda saat ingin berkencan dengan wanita yang lebih mapan,” kata Adam LaDolce, dating coach and founder of GoTalkToHer.

Sebenarnya, tempat bukanlah hal utama agar bisa menarik perhatiannya. Mungkin, mengajaknya ke taman bisa jadi pilihan tepat. Kalau Anda bingung harus berbuat apa di tempat itu, cobalah mulai dengan ajukan pertanyaan tentang apa yang dilihat, rasakan, atau Anda dengar. “Tanyakan parfum apa yang dipakai si dia mungkin bisa jadi awal yang baik” kata Tracey Steinberg, pelatih kencan dari New York.

Jangan Dominasi Percakapan

“Pria seringkali jadi agresif dan kompetitif saat pasangan mereka ‘unggul’ dalam situasi dan kondisi apapun,” kata Simone Kornfeld, psikoterapis dari New York. Jangan lakukan itu. Sebaliknya, cobalah tanyakan tentang pekerjaannya, musik favoritnya, film, atau buku yang ia suka. Hal itu bisa dia membuat dirinya merasa percaya diri. Selain itu, Anda juga jadi tahu lebih banyak tentang dirinya. So, jadilah pendengar yang baik untuk memikat hatinya!

Pilih Momen dan Tempat yang Pas

Jangan pernah berpikir dengan mengajaknya makan malam di restoran mewah akan buat si dia jadi tertarik dengan Anda. Sebaliknya, cobalah cari tempat dan momen yang tepat untuk ajak dia kencan. Misal, “Kalau ia bilang suka dengan wine, cobalah ajak dirinya ke tempat minum atau kafe kasual untuk menikmatinya. Itu akan lebih baik daripada Anda harus menanyakan terlebih dulu kepadanya,” kata Jenn Berman, host VH1’s Couples Therapy.

Terlepas dari itu semua, Anda harus mantapkan diri untuk tidak akan pernah merasa si dia lebih unggul dari si dia. Karena sekali Anda merasa diri sendiri tidak cukup baik untukny
a, masalah kecil dan remeh akan jadi pemicu pertengkaran jika Anda berdua dalam kondisi sensitif!