Rasa stres dan lelah adalah dua hal yang saling berhubungan dan seringkali dialami oleh banyak orang. Kegiatan yang padat, waktu yang seolah tak cukup, dan tanggung jawab yang menghimpit bisa membuat orang merasa stres dan emosi.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan orang untuk meredakan stres, seperti jalan-jalan, melakukan hobi yang mereka senangi, dan lainnya. Namun sebenarnya ada cara yang lebih mudah dan sangat praktis untuk meredakan rasa stres yang Anda rasakan, yaitu dengan melihat warna biru.
Bukan rahasia lagi jika warna bisa mempengaruhi pikiran dan mood orang. Melihat warna-warna tertentu bisa membuat Anda lebih bersemangat, merasa segar, atau justru merasa senang. Warna biru adalah salah satu jenis warna yang bisa memberikan efek menenangkan dengan cepat. Tak ada warna yang lebih baik untuk bisa memberikan ketenangan selain warna biru, seperti dilansir olehHuffington Post (06/03).
Anda bisa melihat berbagai macam warna biru. Berbagai gradasi warna biru terbukti secara ilmiah untuk membantu orang meredakan rasa stres. Jika Anda merasa stres dan banyak pikiran negatif yang menumpuk di otak, cobalah untuk melihat warna biru di sekitar Anda. Bisa jadi cat warna biru, langit, bunga berwarna biru, dan lainnya. Anda akan merasakan rasa stres perlahan memudar dari pikiran.
Saat ini Anda sedang merasa stres? Kenapa tak mencoba melihat warna biru di sekitar Anda untuk mencari tahu apakah cara ini berhasil untuk Anda!
Awas, stres bisa merusak kesehatan anak!
Jangan kira anak-anak tak bisa merasakan stres. Penelitian terbaru mengungkap bahwa kejadian yang membuat stres bisa secara langsung berimbas pada kesehatan anak. Tak tanggung-tanggung, efek tersebut diketahui bisa terjadi dengan cepat.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengalami kejadian yang menyebabkan stres saat masa kanak-kanak bisa mempengaruhi kesehatan seseorang ketika mereka dewasa. Namun penelitian ini justru mengungkap bahwa efek stres pada kesehatan juga bisa terjadi langsung pada anak, seperti dilansir oleh Health Day News (14/03).
Hasil tersebut didapatkan peneliti setelah menganalisis dara dari hampir 96.000 anak di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari National Survey for Child Health. Survei tersebut menumpulkan informasi mengenai kesehatan anak dan stres yang pernah mereka alami seperti perceraian orang tua, orang tua yang masuk penjara, melihat pertengkaran dan kekerasan, serta kejadian lainnya.
Anak yang mengalami tiga kali stres akibat kejadian-kejadian tak menyenangkan berkemungkinan enam kali lebih tinggi terkena masalah kesehatan mental atau kesulitan belajar dibandingkan dengan anak yang tak pernah mengalami kejadian yang membuat stres.
Tak hanya itu, stres yang dialami anak juga bisa menurunkan kekuatan sistem kekebalan tubuhnya. Sehingga anak-anak yang mudah stres berkemungkinan lebih tinggi untuk terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, ungkap peneliti Melissa Bright dari University of Florida Institute of Child Health Policy.
Bright menekankan bahwa pengaruh stres pada kesehatan anak tidak terjadi secara langsung, namun secara perlahan. Hasilnya adalah ketika mereka mulai mudah terkena penyakit atau mulai mengalami masalah mental dan kesulitan belajar. Sangat penting bagi orang tua untuk menghindarkan anak dari kejadian yang membuat mereka stres, serta mengawasi gejala-gejala stres pada anak.
Orang tua bisa menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan anak dan sebisa mungkin menjauhkan anak dari masalah yang tak perlu mereka pikirkan, seperti masalah rumah tangga dan lainnya. Mencegah mereka mengalami stres dan merawat mereka selagi stres belum berimbas terlalu besar pada mental dan kesehatan sangat penting sebelum akhirnya stres menggerogoti kesehatan anak.