Rabu, 04 Juni 2014

Cara Paling Mudah Untuk Meredakan Stress

Rasa stres dan lelah adalah dua hal yang saling berhubungan dan seringkali dialami oleh banyak orang. Kegiatan yang padat, waktu yang seolah tak cukup, dan tanggung jawab yang menghimpit bisa membuat orang merasa stres dan emosi.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan orang untuk meredakan stres, seperti jalan-jalan, melakukan hobi yang mereka senangi, dan lainnya. Namun sebenarnya ada cara yang lebih mudah dan sangat praktis untuk meredakan rasa stres yang Anda rasakan, yaitu dengan melihat warna biru.

Bukan rahasia lagi jika warna bisa mempengaruhi pikiran dan mood orang. Melihat warna-warna tertentu bisa membuat Anda lebih bersemangat, merasa segar, atau justru merasa senang. Warna biru adalah salah satu jenis warna yang bisa memberikan efek menenangkan dengan cepat. Tak ada warna yang lebih baik untuk bisa memberikan ketenangan selain warna biru, seperti dilansir olehHuffington Post (06/03).

Anda bisa melihat berbagai macam warna biru. Berbagai gradasi warna biru terbukti secara ilmiah untuk membantu orang meredakan rasa stres. Jika Anda merasa stres dan banyak pikiran negatif yang menumpuk di otak, cobalah untuk melihat warna biru di sekitar Anda. Bisa jadi cat warna biru, langit, bunga berwarna biru, dan lainnya. Anda akan merasakan rasa stres perlahan memudar dari pikiran.

Saat ini Anda sedang merasa stres? Kenapa tak mencoba melihat warna biru di sekitar Anda untuk mencari tahu apakah cara ini berhasil untuk Anda!

Awas, stres bisa merusak kesehatan anak!


Jangan kira anak-anak tak bisa merasakan stres. Penelitian terbaru mengungkap bahwa kejadian yang membuat stres bisa secara langsung berimbas pada kesehatan anak. Tak tanggung-tanggung, efek tersebut diketahui bisa terjadi dengan cepat.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengalami kejadian yang menyebabkan stres saat masa kanak-kanak bisa mempengaruhi kesehatan seseorang ketika mereka dewasa. Namun penelitian ini justru mengungkap bahwa efek stres pada kesehatan juga bisa terjadi langsung pada anak, seperti dilansir oleh Health Day News (14/03).

Hasil tersebut didapatkan peneliti setelah menganalisis dara dari hampir 96.000 anak di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari National Survey for Child Health. Survei tersebut menumpulkan informasi mengenai kesehatan anak dan stres yang pernah mereka alami seperti perceraian orang tua, orang tua yang masuk penjara, melihat pertengkaran dan kekerasan, serta kejadian lainnya.

Anak yang mengalami tiga kali stres akibat kejadian-kejadian tak menyenangkan berkemungkinan enam kali lebih tinggi terkena masalah kesehatan mental atau kesulitan belajar dibandingkan dengan anak yang tak pernah mengalami kejadian yang membuat stres.

Tak hanya itu, stres yang dialami anak juga bisa menurunkan kekuatan sistem kekebalan tubuhnya. Sehingga anak-anak yang mudah stres berkemungkinan lebih tinggi untuk terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, ungkap peneliti Melissa Bright dari University of Florida Institute of Child Health Policy.

Bright menekankan bahwa pengaruh stres pada kesehatan anak tidak terjadi secara langsung, namun secara perlahan. Hasilnya adalah ketika mereka mulai mudah terkena penyakit atau mulai mengalami masalah mental dan kesulitan belajar. Sangat penting bagi orang tua untuk menghindarkan anak dari kejadian yang membuat mereka stres, serta mengawasi gejala-gejala stres pada anak.

Orang tua bisa menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan anak dan sebisa mungkin menjauhkan anak dari masalah yang tak perlu mereka pikirkan, seperti masalah rumah tangga dan lainnya. Mencegah mereka mengalami stres dan merawat mereka selagi stres belum berimbas terlalu besar pada mental dan kesehatan sangat penting sebelum akhirnya stres menggerogoti kesehatan anak.

Minggu, 01 Juni 2014

Efek Negatif dari Menonton Film Porno

Film atau bacaan bertema porno masih jadi topik pembicaraan yang tabu, terutama di negara-negara penganut budaya ketimuran yang kuat. Padahal efek dari penggunaan pornografi tidak selalu negatif. Apabila benar penerapannya, film dan novel dewasa atau yang memiliki unsur erotis bisa membantu pasangan suami istri dapatkan kehidupan seks yang lebih berkualitas.

"Film yang ke arah pornografi secara langsung merangsang sensualitas dari diri si pemirsa," ujar seksolog dr. Andri Wanananda, MS.

Senada dengan Andri, dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, yang juga ahli di bidang seksologi juga mengatakan, konten pornografi bermanfaat untuk memberi rangsangan seksual baik itu berbentuk audiovisual maupun tulisan. Film, majalah atau buku porno juga bisa membantu memunculkan ide-ide dalam berhubungan seks agar tidak monoton dan membosankan.

"(Film porno) bangkitkan dorongan seksual. Sebatas itu saja. Nilai erotisnya membuat jadi lebih bergairah melakukan hubungan seks," tutur Wimpie.

Namun dampak positif konten pornografi hanya akan efektif apabila rangsangan tersebut terjadi secara equal. Artinya pria dan wanita sama-sama timbul atau bertambah hasrat seksualnya setelah melihat film porno atau sejenisnya. Ketika hanya satu pihak saja yang terangsang secara seksual, maka menonton film porno untuk memperbaiki kehidupan seks jadi sia-sia.

"Kalau pasangannya sudah tidak ada hasrat lagi, sama saja. Tidak akan ada perbaikan kalau hanya dari satu sisi yang terangsang," tegas dokter lulusan Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Maka dari itu, jika tujuannya untuk meningkatkan kualitas seks sebaiknya tidak hanya mengandalkan menonton atau membaca konten porno saja. Jadikan film porno sebagai bagian dari strategi Anda dan pasangan agar lebih bergairah saat berhubungan seks, lalu kombinasikan dengan langkah-langkah lainnya.

"Jalan bersama pasangan, pelukan, dibelai pasangan juga termasuk hal yang erotis. Itu (film porno) suatu bentuk variasi saja," terangnya.

Terlebih lagi, film porno bisa menjadi bumerang apabila tidak dikonsumsi dengan bijak. Menurut Andri, bila film dewasa ditonton oleh orang yang memiliki pendidikan dan pengetahuan minim soal seks atau pornografi justru bisa berakibat buruk yang akan menggangu orang lain serta lingkungan sekitar.

Dampak negatifnya bisa penyimpangan seksual, hiperseks bahkan berujung pada pemerkosaan. Maka dari itu sebaiknya gunakan konten pornografi secara bijak dengan mendalami dulu informasi soal seks dan kesehatan melalui buku, jurnal penelitian ilmiah ataupun konsultasi dengan dokter spesialis.